Singaraja (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta Pemerintah Kabupaten Buleleng menyinergikan berbagai program pembangunannya dengan program pemprov setempat.

"Saya harapkan ketimpangan tidak akan pernah terjadi lagi di Bali. Oleh karena itu, saya minta Pemkab Buleleng harus menyinergikan program-program dari Pemerintah Provinsi Bali, apapun yang kami programkan harus disetujui, dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan," katanya saat mengadakan kunjungan kerja ke Buleleng, Kamis.

Agar program bisa dipertanggungjawabkan, Pastika meminta Bupati Buleleng untuk menempatkan seorang pejabat menjadi pendamping sekaligus pengawas pelaksanaan program di lapangan.

"Hingga tahun lalu, Buleleng memiliki angka kemiskinan yang tinggi yakni 5,19 persen atau jauh di atas angka kemiskinan provinsi 4,1 persen. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi Pemkab Buleleng untuk menurunkan," ujarnya.

Selain itu, pendapatan asli daerah (PAD) Buleleng hanya Rp176 miliar, sedangkan total belanja mencapai Rp1,6 triliun sehingga kata Pastika membutuhkan bantuan yang sangat besar dari pemerintah pusat dan Pemprov Bali.

"Buleleng selama ini menjadi perhatian serius bagi kami dan dibuktikan dengan tingginya persentase program pengentasan kemiskinan Pemprov Bali yang dikucurkan ke sini. Bukan karena saya berasal dari Buleleng, makanya program saya alihkan ke sini, tetapi memang karena kondisi masyarakat yang harus dibantu," ucapnya.

Mantan Kapolda Bali itu menguraikan, dari 500 desa yang menjadi target program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) sebanyak 102 desa itu ada di Buleleng. Demikian juga dari 7.000 unit bedah rumah warga miskin yang sudah terealisasi, 2.476 unit itu berada di Kabupaten Buleleng serta masih banyak program lainnya.

"Menyinergikan visi, misi dan strategi pembangunan baik dengan pemerintah pusat dan pemprov itu penting untuk mencapai tujuan bersama yaitu masyarakat yang maju, aman, damai dan sejahtera (Mandara)," katanya.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam paparannya menyampaikan rencana pengembangan Kabupaten Buleleng ke depan dengan melakukan zonasi sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing.

"Kondisi Buleleng yang berbukit-bukit, menyebabkan banyaknya terjadi bencana tanah longsor pada saat musim hujan, selain itu di daerah bagian timur selalu mengalami kekeringan pada musim kemarau," ujarnya sembari menyebut dalam bidang infrastruktur, sampai akhir 2013, Buleleng masih memiliki 97,8 kilometer jalan yang rusak.

Sedangkan menyambut pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2015, Pemkab Buleleng juga telah melakukan persiapan dengan perencanaan pembangunan kolam renang dan perbaikan beberapa fasilitas lainnya.

"Untuk menuntaskan semua permasalahan tersebut, kami tetap memohon perhatian pemerintah provinsi untuk ikut terlibat," kata Suradnyana. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014