Denpasar (Antara Bali) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar melakukan sosialisasi pemilu di pasar tradisional dengan menyasar para pedagang dan buruh angkut agar mereka bersedia mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) pada 9 April 2014.

"Kegiatan ini digagas oleh relawan demokrasi KPU Denpasar dari segmen pemilih kelompok marjinal," kata Ketua Divisi Sosialisasi, SDM, dan Pendidikan Pemilih KPU Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Agung Dharma Yudha, Jumat.

Para pedagang dan buruh angkut yang disasar relawan demokrasi berada di Pasar Badung , Kota Denpasar, dengan melakukan tatap muka langsung penyampaian materi pemilu dinilai akan lebih mudah.

Sosialisasi yang dilakukan ke pasar tradisional, lanjut dia, adalah sebagai bentuk upaya mengurangi angka golput terutama di kalangan menengah ke bawah. "Potensi golput besar di kalangan tersebut dikarenakan minimnya informasi kepada mereka," ujar pria yang akrab di panggil Rahde itu.

Anggota relawan berjumlah 15 orang dengan mengenakan serangam khusus yang bertuliskan relawan demokrasi dan berisi lambang KPU. Para pedagang dan buruh angkut dengan senang hati diberitahu seperti apa bentuk surat suara dan bagaimana proses pencoblosan nantinya.

"Ada yang mengira kami adalah tim sukses dari salah seorang caleg, namun setelah dijelaskan mereka akhirnya mengerti dan menerima kami dengan baik," kata Rahde.

Selain menyasar para pedagang dan buruh angkut, relawan demokrasi dari segmen perempuan juga memberikan penyuluhan pemilu kepada ibu rumah tangga yang berbelanja ke pasar tradisional tersebut.

Ia menilai masih banyak pedagang dan buruh angkut yang tidak mengetahui pemilu diadakan pada tanggal 9 April. "Terlebih lagi dari perempuan, mereka sepertinya enggan dengan pemilu karena banyaknya pemberitaan miring tentang caleg," ujarnya.

Namun, dengan penjelasan dan juga pembagian brosur mereka sudah menyatakan diri tertarik untuk datang ke TPS dan menggunakan hak suaranya. (LHS)

Pewarta:

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014