Bangli (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan para mahasiswa di daerah itu agar memiliki karakter pemberani dan teguh dalam pendirian untuk bisa memenangkan persaingan.
"Supaya memiliki karakter yang kuat dan dapat menjadi pemenang, maka mahasiswa harus bisa mulai dari mimpi," katanya saat memberi pengarahan di depan mahasiswa Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, di Bangli, Jumat.
Menurut dia, sebagai masyarakat Bali khususnya dan Indonesia umumnya, memang harus bangga dengan leluhur yang hidup di masa lalu. Namun, sebagai masyarakat yang hidup di zaman modern juga tidak boleh terlalu berorientasi pada masa lalu.
"Kita harus sadar bahwa harus menghadapi masa depan yang lebih keras dan penuh tantangan," ucapnya pada acara terkait Hari Amal Bakti Kementerian Agama tersebut.
Mantan Kapolda Bali ini berpesan supaya mahasiswa hmemiliki karakter berani tampil, berani berbicara, tidak kenal takut, dan teguh dalam pendirian. Untuk membangun karakter tersebut tidak bisa hanya dilakukan pemerintah, tetapi perguruan tinggi juga harus menyiapkan kurikulum yang sesuai.
"Jadilah mahasiswa yang aktif, jangan pasif dan jangan hanya mengharapkan belajar di kampus. Carilah ilmu dimanapun, carilah keahlian apapun, sehingga nanti kita tidak menjadi kuli di daerah sendiri. Jadilah majikan dimanapun berada," pintanya.
Terkait dengan pencapaian visi dari IHDN yaitu "terdepan dalam agama, budaya dan sains", kata Pastika, maka mahasiswa harus berani bermimpi, karena dari bermimpi akan bisa memikirkan langkah.
"Dari melangkah akan timbul harapan, dari harapan akan timbul banyak tantangan, dari tantangan itulah akan menjadi perjalanan, dan terakhir dari melakukan perjalanan itu akan sampai menjadi pemenang," katanya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Bali juga menyumbangkan 30 buah buku Bhagawad Gita yang diharapkan bisa diberikan dan bisa dibaca oleh mahasiswa sebagai pegangan dalam hidup, serta 10 buah sepeda gunung sebagai alat membantu operasional civitas akademika di lingkungan kampus..
Sementara itu Rektor IHDN Prof Dr I Nengah Duija mengharapkan agar Pemerintah Provinsi Bali tidak lepas tangan dalam upaya ikut membangun karakter mahasiswa.
"Peran Pemprov Bali kami harapkan terutama dalam penyiapan fasilitas dalam memperlancar proses belajar mengajar di Kampus IHDN di Bangli. Kondisi kampus yang terpecah-pecah, kami rasa sangat kurang efektif untuk proses aktivitas akademis," ujarnya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Supaya memiliki karakter yang kuat dan dapat menjadi pemenang, maka mahasiswa harus bisa mulai dari mimpi," katanya saat memberi pengarahan di depan mahasiswa Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, di Bangli, Jumat.
Menurut dia, sebagai masyarakat Bali khususnya dan Indonesia umumnya, memang harus bangga dengan leluhur yang hidup di masa lalu. Namun, sebagai masyarakat yang hidup di zaman modern juga tidak boleh terlalu berorientasi pada masa lalu.
"Kita harus sadar bahwa harus menghadapi masa depan yang lebih keras dan penuh tantangan," ucapnya pada acara terkait Hari Amal Bakti Kementerian Agama tersebut.
Mantan Kapolda Bali ini berpesan supaya mahasiswa hmemiliki karakter berani tampil, berani berbicara, tidak kenal takut, dan teguh dalam pendirian. Untuk membangun karakter tersebut tidak bisa hanya dilakukan pemerintah, tetapi perguruan tinggi juga harus menyiapkan kurikulum yang sesuai.
"Jadilah mahasiswa yang aktif, jangan pasif dan jangan hanya mengharapkan belajar di kampus. Carilah ilmu dimanapun, carilah keahlian apapun, sehingga nanti kita tidak menjadi kuli di daerah sendiri. Jadilah majikan dimanapun berada," pintanya.
Terkait dengan pencapaian visi dari IHDN yaitu "terdepan dalam agama, budaya dan sains", kata Pastika, maka mahasiswa harus berani bermimpi, karena dari bermimpi akan bisa memikirkan langkah.
"Dari melangkah akan timbul harapan, dari harapan akan timbul banyak tantangan, dari tantangan itulah akan menjadi perjalanan, dan terakhir dari melakukan perjalanan itu akan sampai menjadi pemenang," katanya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Bali juga menyumbangkan 30 buah buku Bhagawad Gita yang diharapkan bisa diberikan dan bisa dibaca oleh mahasiswa sebagai pegangan dalam hidup, serta 10 buah sepeda gunung sebagai alat membantu operasional civitas akademika di lingkungan kampus..
Sementara itu Rektor IHDN Prof Dr I Nengah Duija mengharapkan agar Pemerintah Provinsi Bali tidak lepas tangan dalam upaya ikut membangun karakter mahasiswa.
"Peran Pemprov Bali kami harapkan terutama dalam penyiapan fasilitas dalam memperlancar proses belajar mengajar di Kampus IHDN di Bangli. Kondisi kampus yang terpecah-pecah, kami rasa sangat kurang efektif untuk proses aktivitas akademis," ujarnya. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014