Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengajak para pelaku pariwisata di Pulau Dewata untuk bersama-sama melestarikan budaya setempat agar tidak semakin memudar.

"Diperlukan upaya yang terus-menerus untuk melestarikan budaya Bali. Melalui acara penganugerahan Tri Hita Karana Awards (THK) ini kami harapkan para pemangku kepentingan di bidang pariwisata dapat bersama-sama menyinergiskan upaya pelestarian budaya," katanya di sela-sela acara Penganugerahan "THK Tourism Awards and Accreditation" kepada pelaku pariwisata, di Denpasar, Selasa malam.

Menurut dia, salah satu upaya yang bisa dilakukan pihak hotel dan restoran dalam pelestarian budaya Bali dengan mulai menggunakan produk-produk lokal dan menyajikan kuliner tradisional Bali.

"Kami lihat berbagai hotel di Bali sudah mulai menyadari hal itu, sejalan dengan upaya mewujudkan pembangunan Bali secara berkelanjutan," ujarnya.

Sudikerta menambahkan, Pemprov Bali sendiri berencana pada 2014 akan menyediakan tempat khusus yang menyajikan berbagai kuliner tradisional bertempat di lantai bawah Monumen Bajra Sandhi, Denpasar.

"Dengan demikian, kalau ada wisatawan maupun masyarakat yang datang di lapangan sekitar monumen dapat dengan mudah mendapat kuliner tradisional," ujarnya sembari menyebut upaya pelestarian budaya memerlukan partisipasi semua pihak.

Sementara itu, Ketua Yayasan Tri Hita Karana I Gusti Ngurah Wisnu Wardana mengatakan salah satu kriteria penilaian yang ditekankan dalam pemberian penghargaan pada tahun ke-13 ini adalah ada tidaknya penggunaan produk-produk lokal dari berbagai hotel bintang lima hingga kelas melati.

"Kalau dulu pihak hotel cukup menandatangani nota kesepahaman dengan pedagang dan penyedia produk lokal, tetapi untuk tahun ini tidak sedikit hotel yang sudah membuat MoU langsung dengan petani," katanya.

Pelaku pariwisata sesuai dengan konsep Tri Hita Karana, lanjut dia, tidak hanya memperhatikan hubungan antarsesama, namun harus bisa pula menjaga keseimbangan dengan lingkungan.

Hanya saja Wisnu Wardana tidak memungkiri baru sedikit hotel di Pulau Dewata yang fokus mengimplementasikan konsep Tri Hita. Ia menyebutkan dari sekitar 2.000-an hotel yang tercatat di PHRI Bali, baru 300-an hotel yang mengikuti program Tri Hita Karana, itupun yang mengikuti program secara terus-menerus masih di bawah 100 hotel.

"Padahal konsep Tri Hita Karana juga sudah ada pada Undang-Undang No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Intinya, prinsip pengelolaan pariwisata harus memperhatikan lingkungan sekitar," kata Wisnu. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013