Denpasar (Antara Bali) - Pengamat politik Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar Drs I Wayan Sidemen MSi mengingatkan masyarakat mewaspadai politik uang karena akan sangat merugikan dan menyebabkan politisi lepas tanggung jawab.

"Dengan politik uang caleg akan merasa seperti membeli suara dan ketika sudah terpilih bisa saja tidak peduli dengan rakyat karena merasa telah memberikan imbalan dari apa yang diberikan masyarakat," ujarnya di Denpasar, Rabu.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unwar Denpasar menambahkan seharusnya masyarakat sudah cerdas dan sadar dengan hal tersebut.

"Pemberian uang adalah hal yang menjerumuskan, namun masih saja terjadi jika caleg tidak memberi uang maka tidak akan dipilih dan ini adalah keliru," kata Sudemen.

"Seharusnya caleg adalah perwakilan masyarakat dan bisa membawa aspirasi daerah pemilihannya, dan tidak ada juga aturan caleg harus memiliki banyak uang jika ingin maju dalam pemilu," ujanya.

Masyarakat juga harus jeli melihat bagaimana kiprah calonnya di masyarakat, jangan hanya dekat pemilu melakukan banyak sumbangan dan ketika sudah terpilih hilang entah kemana.

"Apalagi jika sampai tidak terpilih, sumbangan yang telah diberikan diminta kembali," katanya.

Sudemen juga berpandangan pentingnya caleg menguasai daerah pemilihannya secara politik, apalagi dengan sistem daerah pemilihan (dapil) pada pemilu legislatif (pileg) 2014.

Caleg perlu terlibat langsung dalam setiap kegiatan di masyarakat dan ini merupakan salah satu cara ampuh dalam meraih simpati pemilih, misalnya dalam setiap pembangunan dan kegiatan sosial di tengah masyarakat mereka ikut, itulah pembuktian mereka dekat dengan rakyatnya," ujarnya.

Perlunya parpol memiliki kaderisasi sehingga calonya memiliki peluang lebih besar dalam memenangkan pemilu karena sudah dikenal masyarakat.

"Jangan hanya dekat pemilu baru melakukan rekrutmen kader," ujar Sudemen. (WRA)

Pewarta: Oleh I Made Argawa

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013