Nusa Dua (Antara Bali) - Indonesia mengusulkan pembahasan etika di dunia maya dalam pertemuan tingkat menteri Forum Tata Kelola Internet (Internet Governance Forum/IGF) di Nusa Dua, Bali, pada 22-25 Oktober 2013.
"Pembahasan etika dunia maya sangat penting sebagai norma dalam berinteraksi dalam dunia siber," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin.
Menurut dia, dampak positif internet terasa di segala bidang kehidupan, termasuk terbukanya peluang ekonomi. Namun internet juga berdampak negatif, seperti peretasan, penipuan, penyebaran pornografi, dan penyebaran konten untuk memancing gesekan antarsuku, agama, ras, dan antargolongan.
"Oleh karena itu, kami mengajak peserta forum ini untuk mendiskusikan masalah kolaborasi global dari berbagai pihak untuk mewujudkan dunia maya yang aman, mengamankan, dan toleran," ujar Menkominfo.
Ia mengemukakan bahwa internet yang kondusif sangat memungkinkan terjadinya pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan di segala bidang. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Pembahasan etika dunia maya sangat penting sebagai norma dalam berinteraksi dalam dunia siber," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin.
Menurut dia, dampak positif internet terasa di segala bidang kehidupan, termasuk terbukanya peluang ekonomi. Namun internet juga berdampak negatif, seperti peretasan, penipuan, penyebaran pornografi, dan penyebaran konten untuk memancing gesekan antarsuku, agama, ras, dan antargolongan.
"Oleh karena itu, kami mengajak peserta forum ini untuk mendiskusikan masalah kolaborasi global dari berbagai pihak untuk mewujudkan dunia maya yang aman, mengamankan, dan toleran," ujar Menkominfo.
Ia mengemukakan bahwa internet yang kondusif sangat memungkinkan terjadinya pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan di segala bidang. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013