Mataram (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah menunggu penetapan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sebagai taman bumi atau geopark nasional, setelah gagal menjadi geopark dunia.
"Sedang ditunggu, dan informasinya awal November 2013, Kementerian ESDM serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, akan menetapkan Rinjani sebagai geopark nasional," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB Chaerul Maksul, di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan, berbagai dokumen pendukung sudah dianalisis oleh kedua kementerian terkait dan dinyatakan layak menjadi geopark nasional.
Dokumen pendukung untuk mendapatkan penetapan geopark nasional antara lain, data tentang hamparan geologi, hamparan biolog, data budaya, dan peran masyarakat dalam lokasi yang hendak dijadikan geopark nasional itu.
"Setelah penetapan, akan ada kucuran anggaran pemberdayaan, penataan kelembagaan TNGR dan infrastruktur pendukung, dari kementerian terkait," ujarnya.
Sebelumnya, TNGR diusulkan ke Sekretariat Global Geoparks Network (GGN) UNESCO oleh Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Namun, usulan yang disampaikan awal 2010 itu tersebut terpental dari calon geopark dunia, karena dokumen teknis sebagai berkas pendukungnya belum lengkap. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Sedang ditunggu, dan informasinya awal November 2013, Kementerian ESDM serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, akan menetapkan Rinjani sebagai geopark nasional," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB Chaerul Maksul, di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan, berbagai dokumen pendukung sudah dianalisis oleh kedua kementerian terkait dan dinyatakan layak menjadi geopark nasional.
Dokumen pendukung untuk mendapatkan penetapan geopark nasional antara lain, data tentang hamparan geologi, hamparan biolog, data budaya, dan peran masyarakat dalam lokasi yang hendak dijadikan geopark nasional itu.
"Setelah penetapan, akan ada kucuran anggaran pemberdayaan, penataan kelembagaan TNGR dan infrastruktur pendukung, dari kementerian terkait," ujarnya.
Sebelumnya, TNGR diusulkan ke Sekretariat Global Geoparks Network (GGN) UNESCO oleh Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Namun, usulan yang disampaikan awal 2010 itu tersebut terpental dari calon geopark dunia, karena dokumen teknis sebagai berkas pendukungnya belum lengkap. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013