Nusa Dua (Antara Bali) - Sejumlah wartawan baik nasional maupun internasional mengeluhkan lemahnya koordinasi petugas keamanan di depan pintu gerbang "Bali Tourism Development Corporation" (BTDC) terkait angkutan khusus media atau "shuttle bus" yang tidak diperkenankan masuk ke kawasan tersebut.
Para jurnalis yang menumpang bus khusus untuk media selama Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) itu kecewa setelah petugas kepolisian yang bertugas di depan "traffic light" menuju pintu gerbang BTDC tidak mengizinkan bus masuk ke pintu gerbang utama dan mengalihkan ke Jalan Pratama yang berjarak sekitar satu kilometer dari BTDC.
Meski kendaraan telah dilengkapi stiker khusus, namun petugas kepolisian itu tetap tidak memperkenankan bus masuk melalui gerbang utama.
Akibatnya awak media tersebut akhirnya terjebak kemacetan di sepanjang Jalan Pratama menuju pintu gerbang sebelah utara.
Selama sekitar satu jam awak media yang berangkat dari Hotel Santika Siligita Nusa Dua, tertahan di tengah melambatnya arus lalu lintas yang padat dengan kendaraan.
Kondisi itu membuat wartawan yang akan melakukan peliputan sejumlah agenda konferensi akhirnya terlambat dan beberapa di antaranya harus menunda tugas. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Para jurnalis yang menumpang bus khusus untuk media selama Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) itu kecewa setelah petugas kepolisian yang bertugas di depan "traffic light" menuju pintu gerbang BTDC tidak mengizinkan bus masuk ke pintu gerbang utama dan mengalihkan ke Jalan Pratama yang berjarak sekitar satu kilometer dari BTDC.
Meski kendaraan telah dilengkapi stiker khusus, namun petugas kepolisian itu tetap tidak memperkenankan bus masuk melalui gerbang utama.
Akibatnya awak media tersebut akhirnya terjebak kemacetan di sepanjang Jalan Pratama menuju pintu gerbang sebelah utara.
Selama sekitar satu jam awak media yang berangkat dari Hotel Santika Siligita Nusa Dua, tertahan di tengah melambatnya arus lalu lintas yang padat dengan kendaraan.
Kondisi itu membuat wartawan yang akan melakukan peliputan sejumlah agenda konferensi akhirnya terlambat dan beberapa di antaranya harus menunda tugas. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013