Denpasar (Antara Bali) - Pengamat politik I Nyoman Wiratmaja berpandangan sikap Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali yang menyatakan tidak akan menjadi oposisi selama pemerintahan Gubernur dan Wagub, Pastika-Sudikerta bisa saja berubah setelah Pemilu Legislatif 2014.

"Untuk saat ini, posisi yang paling menguntungkan memang tidak menjadi oposisi sehingga dapat `mengintip` sumber daya internal dari APBD yang bisa dimanfaatkan untuk menarik simpati masyarakat saat pileg," katanya, di Denpasar, Kamis.

Pekan lalu, Fraksi PDIP di DPRD Bali menegaskan tidak menempatkan diri sebagai partai oposisi.

"Kami berharap program Bali Mandara jilid 2 dapat berjalan dengan baik yang merupakan kelanjutan dari Bali Mandara jilid 1. Program Bali Mandara 1 kala itu merupakan visi misi Mangku Pastika dalam posisinya sebagai calon gubernur yang diusung PDIP," kata Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta saat menyampaikan pandangan umum Fraksi PDIP.

Menurut Wiratmaja, PDIP Bali akan menghadapi kondisi blunder jika berada pada posisi oposisi.

Dicontohkannya saat pemilihan gubernur beberapa bulan lalu, jika saja PDIP tidak menyerang program Bali Mandara yang sudah telanjur dicintai rakyat dan dari awal mengatakan itu program mereka dan ada berkat mereka, belum tentu calon gubernur dari PDIP kalah.

"Tidak menjadi masalah sebenarnya jika DPRD dan gubernur itu sejalan untuk kebaikan rakyat. Yang bermasalah ketika eksekutif dan legislatif sejalan untuk persekongkolan mengambil kebijakan yang tidak benar," ujar akademisi dari Fisip Universitas Warmadewa itu.

Masyarakat, ujar dia, jangan selalu berpikir kalau eksekutif dan legislatif itu harus bertentangan.

"Yang paling penting adanya sinergi. Fungsi sudah ada, kapan mereka bertemu, kapan duduk, berdebat, berbeda pendapat dan alternatif solusi itu ada porsinya," katanya.

Namun, ketika eksekutif dan legislatif ada hal-hal yang jelas tidak masuk akal tetapi mereka kompak masuk akal pasti ada apa-apanya.

"Ingatlah pada zaman yang masyarakatnya makin kritis, sesungguhnya gerak-gerik mereka dalam pengawasan serius juga oleh masyarakat," kata Wiratmaja.

Pada Pilkada Bali 15 Mei 2013, Pastika dan Sudikerta berhasil menjadi pemenang mengalahkan rivalnya Anak Agung Ngurah Puspayoga dan Dewa Nyoman Sukrawan yang diusung oleh PDIP.

Pastika dan Sudikerta sendiri diusung delapan parpol dengan digawangi oleh Partai Demokrat dan Golkar. Pasangan ini memenangkan pilkada dengan selisih yang tipis atau hanya terpaut 996 suara. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013