Palangka Raya (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mempromosikan empat tarian suku dayak di Festival Indonesia 2013 di Sydney, Australia.
Keempat tarian tersebut, yakni Manalapas Dahiang Baya, Kinyah Mandau Panggirik Lingau, Wadian Dadas dan Malauk, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalteng, Saidina Aliansyah di Palangka Raya, Rabu.
"Promosi tarian adat Dayak yang dipimping Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang tersebut bertujuan meningkatkan wisatawan mancanegara, khususnya masyarakat Australia datang ke Kalteng," tambahnya
Menurutnya, keempat tarian tersebut dibawakan empat orang yang terdiri dari dua perempuan dan dua laki-laki di Sydney, 28 September.
Keempat tarian tersebut sudah dikolaborasikan dengan beberapa jenis tarian yang lainnya dari beberapa daerah aliran sungai (DAS) di Kalteng dan dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah karya seni yang indah.
"Tarian yang dibawakan pun bukan sekadar seni melainkan memiliki makna dan pesan kuat tentang kehidupan masyarakat suku dayak di masa lampau dan terus hidup hingga saat ini," katanya.
Ia mengatakan bahwa Tarian Kinyah Mandau Panggirik Lingu merupakan tarian perang Dayak, menggambarkan kesigapan, ketangkasan, serta ketenangan batiniah para kesatria Dayak dalam menghadapi gangguan kehidupan yang datang. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Keempat tarian tersebut, yakni Manalapas Dahiang Baya, Kinyah Mandau Panggirik Lingau, Wadian Dadas dan Malauk, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalteng, Saidina Aliansyah di Palangka Raya, Rabu.
"Promosi tarian adat Dayak yang dipimping Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang tersebut bertujuan meningkatkan wisatawan mancanegara, khususnya masyarakat Australia datang ke Kalteng," tambahnya
Menurutnya, keempat tarian tersebut dibawakan empat orang yang terdiri dari dua perempuan dan dua laki-laki di Sydney, 28 September.
Keempat tarian tersebut sudah dikolaborasikan dengan beberapa jenis tarian yang lainnya dari beberapa daerah aliran sungai (DAS) di Kalteng dan dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah karya seni yang indah.
"Tarian yang dibawakan pun bukan sekadar seni melainkan memiliki makna dan pesan kuat tentang kehidupan masyarakat suku dayak di masa lampau dan terus hidup hingga saat ini," katanya.
Ia mengatakan bahwa Tarian Kinyah Mandau Panggirik Lingu merupakan tarian perang Dayak, menggambarkan kesigapan, ketangkasan, serta ketenangan batiniah para kesatria Dayak dalam menghadapi gangguan kehidupan yang datang. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013