Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung mempercantik dua patung yang menjadi tonggak atau "landmark" pariwisata Bali dengan menggandeng produsen lampu menjelang Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).
"Untuk sementara ini baru dua tempat dulu. Mungkin Philips nanti bisa mempercantik tempat-tempat lainnya yang paling banyak dikunjungi wisatawan pada malam hari," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan di Sanur, Denpasar, Kamis.
Dua patung di Kabupaten Badung yang bakal cantik dengan hiasan lampu warna-warni dari Philips itu adalah Dewa Ruci di Simpang Siur, Kuta, dan Satria Gatot Kaca di Jalan Raya Tuban.
Sebelum berhias lampu warna-warni pada malam hari, DKP telah membersihkan patung Dewa Ruci. "Dulu sebelum ada `underpass` (jalan bawah tanah) kami pasang lampu seadanya. Setelah proyek `underpass` selesai, patung itu sudah tidak ada lampunya. Makanya sebelum berhias lampu pada malah hari, kami sudah memandikannya, debunya setebal 1 centimeter," katanya.
Simpang Siur yang di tengahnya terdapat patung Dewa Ruci itu merupakan kawasan paling tinggi tingkat kemacetannya karena merupakan persimpangan dari berbagai arah menuju Bandara Ngurah Rai dan Pantai Kuta.
Selain Dewa Ruci, yang bakal bermandikan cahaya adalah patung Satria Gatot Kaca di Jalan Raya Tuban. Patung itu menjadi perlintasan para delegasi KTT APEC dan kontestan Miss World dari bandara menuju Nusa Dua dan arah sebaliknya.
"Begitu para kontestan Miss World pulang ke negaranya masing-masing akan kami beri kesan di patung itu. Demikian pula dengan delegasi KTT APEC yang baru tiba di Bali," kata Eka.
Oleh sebab itu, pihaknya sangat berterima kasih kepada Philips yang bersedia meminjamkan peralatan penerangan dan sistem pencahayaan di dua ikon wisata itu hingga Desember 2013.
Sementara itu, Danny Gunadi selaku Marketing Manager Professional Channel PT Philips Indonesia menjamin bahwa peralatan dan sistem pencahayaan yang dipasang di kedua patung itu sangat hemar energi, bahkan bisa mencapai 50 persen dibandingkan dengan produk sejenis.
"Kami ingin memberikan kesan kepada wisatawan di Bali pada malam hari. Kalau siang hari, mereka biasanya menikmati objek wisata pantai. Nah, pada malam harinya mereka dimanjakan oleh keindahan suasana di Dewa Ruci dan Satria Kaca," katanya.
Selain di kedua patung tersebut, pihaknya juga dilibatkan dalam pengaturan penerangan di tol di atas perairan laut yang menghubungkan Pelabuhan Benoa dengan Nusa Dua dan areal Bandara Ngurah Rai setelah proyek perluasannya rampung.
"Kami sangat berterima kasih dapat berperan dalam mendukung sektor pariwisata di Bali. Beberapa hotel di Bali juga kami yang mengatur penerangan dan pencahayaannya," kata Danny.
Philips telah berhasil mengembangkan sistem pencahayaan berbasis "light emitting diode" (LED) yang mampu menghemat energi listrik hingga 85 persen.
Selain itu, lampu LED Philips dikenal ramah lingkungan dan mampu bertahan hingga 15 tahun. Hal itu yang menjadikan produsen peralatan elektronik asal Belanda itu mampu membukukan penjualan senilai 24,8 miliar Euro selama 2012. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Untuk sementara ini baru dua tempat dulu. Mungkin Philips nanti bisa mempercantik tempat-tempat lainnya yang paling banyak dikunjungi wisatawan pada malam hari," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan di Sanur, Denpasar, Kamis.
Dua patung di Kabupaten Badung yang bakal cantik dengan hiasan lampu warna-warni dari Philips itu adalah Dewa Ruci di Simpang Siur, Kuta, dan Satria Gatot Kaca di Jalan Raya Tuban.
Sebelum berhias lampu warna-warni pada malam hari, DKP telah membersihkan patung Dewa Ruci. "Dulu sebelum ada `underpass` (jalan bawah tanah) kami pasang lampu seadanya. Setelah proyek `underpass` selesai, patung itu sudah tidak ada lampunya. Makanya sebelum berhias lampu pada malah hari, kami sudah memandikannya, debunya setebal 1 centimeter," katanya.
Simpang Siur yang di tengahnya terdapat patung Dewa Ruci itu merupakan kawasan paling tinggi tingkat kemacetannya karena merupakan persimpangan dari berbagai arah menuju Bandara Ngurah Rai dan Pantai Kuta.
Selain Dewa Ruci, yang bakal bermandikan cahaya adalah patung Satria Gatot Kaca di Jalan Raya Tuban. Patung itu menjadi perlintasan para delegasi KTT APEC dan kontestan Miss World dari bandara menuju Nusa Dua dan arah sebaliknya.
"Begitu para kontestan Miss World pulang ke negaranya masing-masing akan kami beri kesan di patung itu. Demikian pula dengan delegasi KTT APEC yang baru tiba di Bali," kata Eka.
Oleh sebab itu, pihaknya sangat berterima kasih kepada Philips yang bersedia meminjamkan peralatan penerangan dan sistem pencahayaan di dua ikon wisata itu hingga Desember 2013.
Sementara itu, Danny Gunadi selaku Marketing Manager Professional Channel PT Philips Indonesia menjamin bahwa peralatan dan sistem pencahayaan yang dipasang di kedua patung itu sangat hemar energi, bahkan bisa mencapai 50 persen dibandingkan dengan produk sejenis.
"Kami ingin memberikan kesan kepada wisatawan di Bali pada malam hari. Kalau siang hari, mereka biasanya menikmati objek wisata pantai. Nah, pada malam harinya mereka dimanjakan oleh keindahan suasana di Dewa Ruci dan Satria Kaca," katanya.
Selain di kedua patung tersebut, pihaknya juga dilibatkan dalam pengaturan penerangan di tol di atas perairan laut yang menghubungkan Pelabuhan Benoa dengan Nusa Dua dan areal Bandara Ngurah Rai setelah proyek perluasannya rampung.
"Kami sangat berterima kasih dapat berperan dalam mendukung sektor pariwisata di Bali. Beberapa hotel di Bali juga kami yang mengatur penerangan dan pencahayaannya," kata Danny.
Philips telah berhasil mengembangkan sistem pencahayaan berbasis "light emitting diode" (LED) yang mampu menghemat energi listrik hingga 85 persen.
Selain itu, lampu LED Philips dikenal ramah lingkungan dan mampu bertahan hingga 15 tahun. Hal itu yang menjadikan produsen peralatan elektronik asal Belanda itu mampu membukukan penjualan senilai 24,8 miliar Euro selama 2012. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013