Denpasar (Antara Bali) - Grand Istana Rama Hotel menggelar kompetisi "Disc Jockey" atau yang lebih populer dikenal DJ berskala internasional bertajuk "DJ Battle Competition" yang diikuti 12 peserta, Sabtu (7/8).
"DJ saat ini merupakan profesi yang cukup tinggi diminati oleh kalangan muda. Kami bersama Smirnoff Ice membuka peluang untuk pemilik bakat di dunia DJ melalui kompetisi itu," kata Irham Gunawan selaku perwakilan dari Tequila Bar Grand Istana Rama kepada Antara di Denpasar, Senin.
Ia menjelaskan bahwa diadakannya kompetisi itu untuk membina dan mengembangkan bakat-bakat baru DJ di Indonesia, khususnya di Pulau Dewata.
Acara itu didukung oleh Samudera Restauran, Eightballs DJ Community (EDC), dan De Cozy Magazine yang bertempat di Tequila Bar di hotel seluas 1,7 hektare itu.
Sebelum berkompetisi, para peserta diminta untuk melakukan 'check sound' selama tiga menit untuk mematangkan persiapan adu DJ.
Para kontestan, kata dia, tak hanya dari Bali tetapi juga dari Malaysia dan Australia yang merupakan para pemula dengan pengalaman sekitar satu hingga empat tahun.
Adu kecanggihan sebagai DJ itu dinilai langsung oleh para juri mumpuni di antaranya DJ dan guru senior Yunan Helmi dari EDC dan Iwan Rifai dari Oxygen DJ Course.
Ada tiga kriteria yang masuk dalam peniliaian juri di antaranya "mixing", "creative mixing", dan pemilihan lagu serta "performance mixing" dengan total hadiah Rp5 juta dan piagam penghargaan.
Dari 12 peserta yang hadir, hanya ada lima orang yang masuk ke dalam babak final yakni DJ Rudi, Oqhient, Okin, Wayne Hau, Hendra, dan Daud. Mereka pun kembali bertanding untuk mengikuti seleksi berikutnya.
Setelah melalui tahapan panjang, akhirnya juara pertama dengan membawa Rp2 juta diraih oleh DJ Daud dari Bounty Hotel, juara kedua DJ Wayne Hau dari No Label - Malaysia memenangkan uang tunai Rp1,5 juta, juara ketiga DJ Hendra dari Soulnation DJ Community mengantongi Rp1 juta dan DJ Oqhient dari X Beat Remix sebagai runner up membawa hadiah tunai sebesar Rp500 ribu. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"DJ saat ini merupakan profesi yang cukup tinggi diminati oleh kalangan muda. Kami bersama Smirnoff Ice membuka peluang untuk pemilik bakat di dunia DJ melalui kompetisi itu," kata Irham Gunawan selaku perwakilan dari Tequila Bar Grand Istana Rama kepada Antara di Denpasar, Senin.
Ia menjelaskan bahwa diadakannya kompetisi itu untuk membina dan mengembangkan bakat-bakat baru DJ di Indonesia, khususnya di Pulau Dewata.
Acara itu didukung oleh Samudera Restauran, Eightballs DJ Community (EDC), dan De Cozy Magazine yang bertempat di Tequila Bar di hotel seluas 1,7 hektare itu.
Sebelum berkompetisi, para peserta diminta untuk melakukan 'check sound' selama tiga menit untuk mematangkan persiapan adu DJ.
Para kontestan, kata dia, tak hanya dari Bali tetapi juga dari Malaysia dan Australia yang merupakan para pemula dengan pengalaman sekitar satu hingga empat tahun.
Adu kecanggihan sebagai DJ itu dinilai langsung oleh para juri mumpuni di antaranya DJ dan guru senior Yunan Helmi dari EDC dan Iwan Rifai dari Oxygen DJ Course.
Ada tiga kriteria yang masuk dalam peniliaian juri di antaranya "mixing", "creative mixing", dan pemilihan lagu serta "performance mixing" dengan total hadiah Rp5 juta dan piagam penghargaan.
Dari 12 peserta yang hadir, hanya ada lima orang yang masuk ke dalam babak final yakni DJ Rudi, Oqhient, Okin, Wayne Hau, Hendra, dan Daud. Mereka pun kembali bertanding untuk mengikuti seleksi berikutnya.
Setelah melalui tahapan panjang, akhirnya juara pertama dengan membawa Rp2 juta diraih oleh DJ Daud dari Bounty Hotel, juara kedua DJ Wayne Hau dari No Label - Malaysia memenangkan uang tunai Rp1,5 juta, juara ketiga DJ Hendra dari Soulnation DJ Community mengantongi Rp1 juta dan DJ Oqhient dari X Beat Remix sebagai runner up membawa hadiah tunai sebesar Rp500 ribu. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013