Denpasar (Antara Bali) - Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana menganggap pemerintah serius dalam mengatasi persoalan kerukunan antarumat beragama sebagaimana pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta.
"Dengan kerukunan yang mantap dan kokoh itu akan menjadi sebuah kekuatan sekaligus identitas dan budaya bangsa sehingga Indonesia disegani oleh bangsa lain," katanya di Denpasar, Jumat.
Mengomentari pidato presiden menyambut HUT ke-68 Kemerdekaan RI, dia mengatakan, Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan berbagai kepentingan menjadi mewajiban mengedepankan kerukunan, kebersamaan dan saling menghormati.
Selain itu negara juga telah menegaskan untuk menjamin sepenuhnya keberadaan individu atau kelompok minoritas. Dengan demikian tidak akan terjadi benturan atau mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Sudiana menjelaskan bahwa kehidupan masyarakat yang rukun, saling menghormati satu sama lainnya serta didukung keamanan yang kondusif akan mampu menggarap berbagai aspek untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Hal itu jauh lebih bagus dan bermanfaat jika waktu, dana dan kemampuan hanya habis untuk mengatasi konflik atau benturan antarwarga masyarakat," ujar Ngurah Sudiana.
Selain itu permasalahan dan konflik antarkelompok dapat ditekan sekecil mungkin, sehingga Indonesia bisa menjadi contoh kerukunan di dunia internasional, sekaligus diperhitungkan negara negara lain. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Dengan kerukunan yang mantap dan kokoh itu akan menjadi sebuah kekuatan sekaligus identitas dan budaya bangsa sehingga Indonesia disegani oleh bangsa lain," katanya di Denpasar, Jumat.
Mengomentari pidato presiden menyambut HUT ke-68 Kemerdekaan RI, dia mengatakan, Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan berbagai kepentingan menjadi mewajiban mengedepankan kerukunan, kebersamaan dan saling menghormati.
Selain itu negara juga telah menegaskan untuk menjamin sepenuhnya keberadaan individu atau kelompok minoritas. Dengan demikian tidak akan terjadi benturan atau mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Sudiana menjelaskan bahwa kehidupan masyarakat yang rukun, saling menghormati satu sama lainnya serta didukung keamanan yang kondusif akan mampu menggarap berbagai aspek untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Hal itu jauh lebih bagus dan bermanfaat jika waktu, dana dan kemampuan hanya habis untuk mengatasi konflik atau benturan antarwarga masyarakat," ujar Ngurah Sudiana.
Selain itu permasalahan dan konflik antarkelompok dapat ditekan sekecil mungkin, sehingga Indonesia bisa menjadi contoh kerukunan di dunia internasional, sekaligus diperhitungkan negara negara lain. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013