Jakarta (Antara Bali) - Pelaksana Harian Kepala Terminal Pulogadung Jakarta Timur, Adji
Kusambarto, mengimbau para pemudik yang menemukan pegawai PO nakal untuk
melaporkan ke Posko Pengamanan Terminal Pulogadung.
"Kalau pemudik menemukan pegawai PO yang nakal laporkan saja ke pospam atau Kepala Terminal agar ditindaklanjuti. Kalau ketahuan, kita tanya dari PO mana, dan kita tegur perusahaan otobusnya," ujar Adji Kusambarto, di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, seluruh pegawai PO yang beroperasi di Terminal Pulogadung harus bertingkah laku sopan dan tidak memaksa calon penumpang.
Ia menegaskan, pihaknya akan melaporkan pegawai PO tersebut, jika dinilai sudah melakukan tindakan kriminal.
"Kalau terbukti melakukan tindak kriminal itu dilaporkan ke polisi agar diproses. Kalau belum masuk ranah kriminal, kita panggil PO-nya, kita tanya dan kita bina," ujar dia.
Sebelumnya, pemudik di Terminal Pulogadung mengeluhkan tindakan sejumlah perusahaan otobus (PO) yang menyebar sejumlah pegawainya di terminal untuk mendapatkan penumpang.
"Ketika turun dari angkutan umum di depan terminal, saya langsung dipaksa bahkan ditarik untuk menggunakan bus dari PO-nya," ujar Supardi (38), pemudik tujuan Banyuwangi di Jakarta, Jumat.
Ia menolak dengan halus tetapi pegawai PO itu malah mengeluarkan kalimat kasar dan bahkan menariknya agar menggunakan bus dari PO-nya.
"Saya kan tujuannya ke Banyuwangi, eh malah dipaksa naik bus jurusan Surabaya, maksudnya apa coba," kata dia. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Kalau pemudik menemukan pegawai PO yang nakal laporkan saja ke pospam atau Kepala Terminal agar ditindaklanjuti. Kalau ketahuan, kita tanya dari PO mana, dan kita tegur perusahaan otobusnya," ujar Adji Kusambarto, di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, seluruh pegawai PO yang beroperasi di Terminal Pulogadung harus bertingkah laku sopan dan tidak memaksa calon penumpang.
Ia menegaskan, pihaknya akan melaporkan pegawai PO tersebut, jika dinilai sudah melakukan tindakan kriminal.
"Kalau terbukti melakukan tindak kriminal itu dilaporkan ke polisi agar diproses. Kalau belum masuk ranah kriminal, kita panggil PO-nya, kita tanya dan kita bina," ujar dia.
Sebelumnya, pemudik di Terminal Pulogadung mengeluhkan tindakan sejumlah perusahaan otobus (PO) yang menyebar sejumlah pegawainya di terminal untuk mendapatkan penumpang.
"Ketika turun dari angkutan umum di depan terminal, saya langsung dipaksa bahkan ditarik untuk menggunakan bus dari PO-nya," ujar Supardi (38), pemudik tujuan Banyuwangi di Jakarta, Jumat.
Ia menolak dengan halus tetapi pegawai PO itu malah mengeluarkan kalimat kasar dan bahkan menariknya agar menggunakan bus dari PO-nya.
"Saya kan tujuannya ke Banyuwangi, eh malah dipaksa naik bus jurusan Surabaya, maksudnya apa coba," kata dia. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013