Denpasar (Antara Bali) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Kadek Arimbawa berjanji memperjuangkan anggaran pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke depannya supaya memperoleh dana dari APBN.

"Peluang untuk mendapat anggaran dari APBN saya kira cukup terbuka karena Presiden Susilo Bambang Yudhyono ketika membuka PKB sudah menyatakan kebanggaannya dan salut atas pesta kesenian yang diadakan daerah kita setiap tahun itu," katanya saat memimpin rapat dengar pendapat dengan jajaran Dinas Kebudayaan Provinsi Bali di Denpasar, Jumat.

Menurut dia, anggaran pelaksanaan PKB ke-35 pada Juni-Juli 2013 yang jumlahnya sekitar Rp5 miliar itu sangat minim untuk sebuah pelaksanaan pesta kesenian yang digelar selama satu bulan penuh. Apalagi dana tersebut sudah termasuk pembinaan untuk sekaa (kelompok) kesenian dari kabupaten/kota yang pentas di PKB.

Arimbawa yang juga seniman dan sudah dari 1993 kerap mengisi acara di PKB menyadari benar bahwa kelompok kesenian seringkali menggali dana sendiri untuk menambahkan dana pembinaan dari pemerintah yang minim.

"Saya akan jadikan evaluasi PKB ini sebagai hasil reses dan nantinya dibahas dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Prinsipnya akan saya dorong untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat," ujarnya.

Pihaknya selain mendorong upaya ke pusat juga akan mengadakan rapat dengan DPRD Bali sehingga bisa didapatkan tambahan alokasi anggaran dari APBD Bali untuk mengoptimalkan pelaksanaannya pada tahun-tahun mendatang.

Di sisi lain, ia mengharapkan ada transparansi pemasukan dan pengeluaran dari hasil pemasukan stan pameran PKB untuk menjawab isu tidak sedap terkait percaloan yang berakibat pada melambungnya harga sewa stan dan selalu menjadi masalah klasik setiap tahunnya.

"Dalam pelaksanaannya, PKB saya lihat kecenderungannya melakukan pemerkosaan seni yang diakibatkan adanya kesan penyeragaman dalam pementasan parade seni yang dilakukan. Contohnya dalam parade gong kebyar, padahal tidak semua daerah di Bali memiliki ciri khas itu," ucapnya.

Arimbawa meminta panitia PKB pada tahun-tahun mendatang dapat memunculkan warna dan identitas masing-masing daerah Bali.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Ketut Suastika mengemukakan PKB yang telah berusia 35 tahun, pelaksanaannya telah semakin mendapat apresiasi para seniman dan masyarakat.

"Indikatornya dapat dilihat dari jumlah kelompok kesenian yang ingin pentas di PKB. Dari 330 pagelaran yang dijadwalkan pentas selama sebulan PKB, ternyata lebih dari 500 sekaa yang ingin tampil," katanya.

Demikian juga saat pawai pembukaan PKB, begitu banyak yang ingin tampil di tengah waktu yang tersedia hanya 2,5 jam.

"Walaupun di tengah minimnya dana pembinaan kelompok kesenian yang tampil di PKB, tetapi kami melihat semangat seniman sangat luar biasa. Kami mohonkan supaya pada tahun mendatang ada dana dari pemerintah pusat untuk membantu pelaksanaan PKB," kata Suastika. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013