Denpasar (Antara Bali) - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar memiliki kemampuan sumber daya manusia dan perangkat regulasi yang memadai untuk berperan secara aktif di dunia internasional.

"Bukti peran ISI di dunia internasional dengan banyaknya permintaan kerja sama dari berbagai pihak di dalam dan luar negeri, baik dari perguruan tinggi, kalangan pemerintah, yayasan dan kelompok masyarakat, kata Rektor ISI Denpasar Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar M.Hum di Denpasar, Minggu.

Pada acara peringatan Dies Natalis X dan Wisuda Sarjana Seni XI, Ia mengatakan, jalinan kerja sama yang telah terealisasi selama ini dengan 35 perguruan tinggi seni dan berbagai pihak di mancanegara.

Pihaknya masih terus berupaya meningkatkan dan memperluas jaringan internasional dan kerja sama dengan perguruan tinggi lintas negara, salah satu diantaranya yang sedang dalam pembahasan dengan Songkhla Rajabhat University Thailand.

Dari kerja sama itu satu sama lain saling mengisi, khususnya program pertukaran dosen dan mahasiswa sehingga mampu memberikan manfaat yang sangat positif dalam proses belajar mengajar.

Kerja sama tersebut selain dengan perguruan tinggi juga dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri dan lembaga internasional lainnya.

Arya Sugiartha menambahkan, pihaknya juga telah merintis pola penciptaan seni dan pendisainan yang mengacu pada teknologi. Hal itu dapat digunakan sebagai sarana handal untuk mengembangkan program kerja dan meningkatkan daya saing.

Namun di balik keberhasilan itu maih menghadapi kelemahan dan kedala antara lain akreditasi program studi di lingkungan ISI Denpasar sebagian besar baru bernilai B, belum ada memperoleh nilai A. (WRA) 

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013