Negara (Antara Bali) - Warga Desa Yehembang, Kabupaten Jembrana menagih janji rekanan atau pemborong yang mengerjakan proyek penanggulangan banjir di muara setempat, terkait pembuatan jalan di timur sungai.
"Dulu saat sosialisasi proyek, katanya akan ada pembuatan jalan selebar tiga meter di sebelah timur sungai. Tapi setelah proyek selesai, sampai sekarang janji tersebut belum dilaksanakan pemborong," kata Ketut Kami, salah seorang warga setempat, Minggu.
Pantauan di lokasi, sebenarnya pelaksana proyek sudah membuat akses jalan di wilayah Banjar atau Dusun Pasar ini namun belum diratakan.
Menurut Kami, meskipun jalan sudah ada, warga tidak bisa melaluinya karena kondisinya rusak berat, apalagi saat musim hujan.
Karena pihak proyek tidak juga meratakan jalan tersebut, beberapa warga memanfaatkannya untuk menaman rumput gajah sebagai pakan ternak.
"Kalau jalan ini mau diratakan dan diperbaiki, kami tidak masalah jika rumput gajah tersebut dibersihkan," kata Kami yang mengaku, ikut menanam rumput gajah di lokasi tersebut.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Dulu saat sosialisasi proyek, katanya akan ada pembuatan jalan selebar tiga meter di sebelah timur sungai. Tapi setelah proyek selesai, sampai sekarang janji tersebut belum dilaksanakan pemborong," kata Ketut Kami, salah seorang warga setempat, Minggu.
Pantauan di lokasi, sebenarnya pelaksana proyek sudah membuat akses jalan di wilayah Banjar atau Dusun Pasar ini namun belum diratakan.
Menurut Kami, meskipun jalan sudah ada, warga tidak bisa melaluinya karena kondisinya rusak berat, apalagi saat musim hujan.
Karena pihak proyek tidak juga meratakan jalan tersebut, beberapa warga memanfaatkannya untuk menaman rumput gajah sebagai pakan ternak.
"Kalau jalan ini mau diratakan dan diperbaiki, kami tidak masalah jika rumput gajah tersebut dibersihkan," kata Kami yang mengaku, ikut menanam rumput gajah di lokasi tersebut.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013