Yogyakarta (Antara Bali) - Kelompok mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengembangkan alat pendeteksi pembuluh darah balita generasi ketiga.
"Keunggulan dari alat generasi ketiga itu terletak pada energi yang dikeluarkan lebih hemat dibandingkan dengan dua generasi sebelumnya," kata koordinator kelompok Dian Budi Santoso di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, pendeteksi pembuluh darah balita generasi ketiga tersebut menggunakan optimasi "fuzzy logic". "Fuzzy logic" merupakan pengatur cahaya dengan teknik pengontrolan cahaya yang diharapkan dapat menembus kulit dan daging bayi.
"Dengan demikian akan membantu perawat untuk menginfus bayi dan mencegah pecahnya nadi bayi saat penyuntikan," katanya.
Ia mengatakan, komponen alat generasi ketiga itu masih sama dengan pendeteksi pembuluh darah generasi sebelumnya yang dikembangkan oleh Ade Pajar Pirdianto, tetapi ada pengelompokan usia yang akan berpengaruh pada cahaya yang dikeluarkan.
"Dengan pengelompokan usia, maka kita bisa mengatur nyala 'Light Emitting Diode' (LED) yang ada dalam alat tersebut sehingga tidak semuanya menyala," katanya. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Keunggulan dari alat generasi ketiga itu terletak pada energi yang dikeluarkan lebih hemat dibandingkan dengan dua generasi sebelumnya," kata koordinator kelompok Dian Budi Santoso di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, pendeteksi pembuluh darah balita generasi ketiga tersebut menggunakan optimasi "fuzzy logic". "Fuzzy logic" merupakan pengatur cahaya dengan teknik pengontrolan cahaya yang diharapkan dapat menembus kulit dan daging bayi.
"Dengan demikian akan membantu perawat untuk menginfus bayi dan mencegah pecahnya nadi bayi saat penyuntikan," katanya.
Ia mengatakan, komponen alat generasi ketiga itu masih sama dengan pendeteksi pembuluh darah generasi sebelumnya yang dikembangkan oleh Ade Pajar Pirdianto, tetapi ada pengelompokan usia yang akan berpengaruh pada cahaya yang dikeluarkan.
"Dengan pengelompokan usia, maka kita bisa mengatur nyala 'Light Emitting Diode' (LED) yang ada dalam alat tersebut sehingga tidak semuanya menyala," katanya. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013