Denpasar (Antara Bali) - Provinsi Bali memiliki 123 unit lembaga usaha ekonomi perdesaan (LUEP) dengan modal usaha sebesar Rp29 miliar sehingga mampu membeli gabah yang dihasilkan petani setempat dengan harga yang wajar.

"Modal usaha itu meningkat Rp1,5 miliar dibanding akhir tahun 2012 yang hanya tercatat Rp27,5 miliar," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardana, di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, penambahan modal tersebut berasal dari bunga bank sehingga mampu menggerakkan ekonomi di perdesaan, terutama menampung gabah petani pada musim panen.

Pemprov Bali membantu penguatan modal LUEP selama 2012 mampu melakukan pembelian gabah petani sebanyak 12.000 ton dan diharapkan bisa lebih banyak pada 2013.

Dana talangan yang disediakan Pemprov Bali itu ditempatkan di Bank Pembangunan Daerah (BPD) setempat yang setiap tahun terus bertambah, berkat bunga bank dan pengembalian cicilan yang cukup lancar.

Dana penguatan modal yang antara lain dapat dimanfaatkan oleh pengelola penggilingan padi itu menekankan upaya pemberdayaan petani yang dilakukan secara berkesinambungan sejak 2003 hingga sekarang.

Sebanyak 113 unit LUEP tersebar pada enam dari sembilan kabupaten/kota di Bali, paling banyak terdapat di Kabupaten Tabanan 56 unit dengan dana bergulir senilai Rp11,35 miliar. (LHS)

Pewarta: Oleh IK Sutika

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013