Kuta (Antara Bali) - Pemerintah mendorong PT Timah (Persero) Tbk melakukan negosiasi dengan pemerintah Myanmar untuk memperlancar upaya eksplorasi pertambangan timah ke negara tersebut.
"Berdasarkan peta `tin belt` (potensi pertambangan), cadangan timah di Bangka Belitung memang larinya ke Myanmar dan cadangan timah di sana masih banyak," kata Kepala Pusat Sumber Daya Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Calvin Karo Gurusinga di Kuta, Bali, Rabu.
Dengan demikian potensi PT Timah untuk melebarkan sayap eksplorasi pertambangan ke Myanmar sangat besar dan sekarang tergantung pendekatannya dan tanggapan dari pemerintah setempat.
Dalam hal itu semua tergantung kinerja PT Timah melakukan pendekatan dengan pemerintah Myanmar.
Sebelumnya PT Timah menyatakan salah satu alasannya untuk "go international" dengan melebarkan sayap eksplorasi ke Myanmar karena cadangan timah di Bangka Belitung makin menipis.
"Eksplorasi ke Myanmar dengan investasi sejumlah 18 juta dolar AS tersebut, merupakan titik awal PT Timah untuk `go international`," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Agung Nugroho. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Berdasarkan peta `tin belt` (potensi pertambangan), cadangan timah di Bangka Belitung memang larinya ke Myanmar dan cadangan timah di sana masih banyak," kata Kepala Pusat Sumber Daya Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Calvin Karo Gurusinga di Kuta, Bali, Rabu.
Dengan demikian potensi PT Timah untuk melebarkan sayap eksplorasi pertambangan ke Myanmar sangat besar dan sekarang tergantung pendekatannya dan tanggapan dari pemerintah setempat.
Dalam hal itu semua tergantung kinerja PT Timah melakukan pendekatan dengan pemerintah Myanmar.
Sebelumnya PT Timah menyatakan salah satu alasannya untuk "go international" dengan melebarkan sayap eksplorasi ke Myanmar karena cadangan timah di Bangka Belitung makin menipis.
"Eksplorasi ke Myanmar dengan investasi sejumlah 18 juta dolar AS tersebut, merupakan titik awal PT Timah untuk `go international`," kata Sekretaris Perusahaan PT Timah Agung Nugroho. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013