Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendukung upaya perlindungan penyu dan penindakan tegas perdagangan ilegal hewan langka itu.
"Penyu itu salah satu peninggalan hewan purba yang daya perkembangbiakannya rendah sekali. Oleh karena itu harus kita lindungi," katanya di sela-sela pelantikan pengurus Ikatan Peneliti Pemerintah Indonesia (IPPI) Bali, di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, bentuk perlindungan penyu yang paling penting dilakukan adalah dengan menyadarkan masyarakat. Pihaknya tidak sependapat kalau terancamnya penyu di Bali dikatakan karena untuk kepentingan upacara.
"Tidak seberapa sebenarnya untuk kepentingan upacara. Saya setuju jika penyu untuk kepentingan upacara karena bukan semata-mata diambil dagingnya," ucapnya.
Pastika juga mengatakan saat menjadi Kapolda Bali sempat beberapa kali melakukan razia terhadap para penjual lawar (makanan tradisional Bali) yang berbahan penyu di kawasan Renon, Denpasar.
Terkait adanya 25 ribu petisi dari masyarakat internasional yang meminta penindakan tegas perdagangan ilegal penyu di Bali, ia berharap jangan sampai mengarah pada pemboikotan wisatawan untuk mengunjungi Bali.
Sebelumnya, ProFauna sebagai sebuah lembaga nonprofit yang bergerak di bidang perlindungan satwa liar dan hutan pada Rabu (19/6) telah menyerahkan 25 ribu petisi dari masyarakat internasional kepada Gubernur Bali yang berisi permintaan untuk menindak tegas perdagangan penyu ilegal. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Penyu itu salah satu peninggalan hewan purba yang daya perkembangbiakannya rendah sekali. Oleh karena itu harus kita lindungi," katanya di sela-sela pelantikan pengurus Ikatan Peneliti Pemerintah Indonesia (IPPI) Bali, di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, bentuk perlindungan penyu yang paling penting dilakukan adalah dengan menyadarkan masyarakat. Pihaknya tidak sependapat kalau terancamnya penyu di Bali dikatakan karena untuk kepentingan upacara.
"Tidak seberapa sebenarnya untuk kepentingan upacara. Saya setuju jika penyu untuk kepentingan upacara karena bukan semata-mata diambil dagingnya," ucapnya.
Pastika juga mengatakan saat menjadi Kapolda Bali sempat beberapa kali melakukan razia terhadap para penjual lawar (makanan tradisional Bali) yang berbahan penyu di kawasan Renon, Denpasar.
Terkait adanya 25 ribu petisi dari masyarakat internasional yang meminta penindakan tegas perdagangan ilegal penyu di Bali, ia berharap jangan sampai mengarah pada pemboikotan wisatawan untuk mengunjungi Bali.
Sebelumnya, ProFauna sebagai sebuah lembaga nonprofit yang bergerak di bidang perlindungan satwa liar dan hutan pada Rabu (19/6) telah menyerahkan 25 ribu petisi dari masyarakat internasional kepada Gubernur Bali yang berisi permintaan untuk menindak tegas perdagangan penyu ilegal. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013