Denpasar (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap melalui Pesta Kesenian Bali (PKB) dapat dipertahankan jati diri Indonesia sebagai bangsa yang majemuk dan tetap menghormati perbedaan.

"Kita semua adalah keluarga besar Bangsa Indonesia, di tengah PKB saya ingin kembali mengumandangkan semangat yang sama, semangat untuk menjunjung persatuan, kerukunan dan toleransi di antara sesama anak bangsa," kata  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di panggung terbuka Ardha Candra, Art Center, Bali, Sabtu malam.

Presiden menyampaikan pesan itu saat membuka Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-35 yang ditandai dengan pemukulan kul-kul, sebuah alat komunikasi tradisional yang terbuat dari bambu dan merupakan simbol penghubung antar-manusia dan manusia dengan dewa, dengan didampingi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu serta  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.

"Saya memiliki kesan dari sembilan kali saya menghadiri PKB ini, tampilan seni dan budaya Bali selalu indah, menarik dan sarat dengan pesan spiritual dan moral," katanya merujuk pada nilai-nilai persatuan, kerukunan dan toleransi yang tersirat dalam setiap atraksi seni.

Presiden yang malam itu mengenakan pakaian tradisional Bali berwarna ungu memuji pelaksanaan PKB yang dari tahun ke tahun semakin meriah dan sukses.

Ia menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaan kepada para seniman dan masyarakat Bali. (*/ADT)

Pewarta: Oleh : GNC Aryani

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013