Singaraja (Antara Bali) - PT Bali Global Energi (BGE) segera membangun dermaga apung di Pantai Patas, Kabupaten Buleleng, untuk persandaran kapal pendukung aktivitas "LNG Receiving Terminal" dan pembangkit listrik.

Humas PT BGE Roy Astika di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Minggu, mengatakan, pihaknya telah menyurvei lokasi pembangunan dermaga apung itu untuk menentukan kepadatan dasar laut sebagai lokasi pemasangan tiang pancang dan untuk mengetahui tingkat pasang-surut air laut di utara Pulau Bali itu.

Dalam survei itu, jajaran direksi PT BGE didampingi Kepala Syahbandar Nusa Penida Nyoman Delon. Pembangunan dermaga apung itu atas rekomensadi Dirjen Migas Kementerian ESDM Isnaeni pada saat peletakan batu pertama pembangunan LNG Receiving Terminal dan pembangkit listrik di Desa Patas, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, beberapa waktu lalu.

Mengutip pernyataan Dirjen Migas, Astika mengungkapkan bahwa penggunaan gas lebih diutamakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung program "Bali Green and Clean".

Presiden Direktur PT BGE Ketut Susanta mengemukakan bahwa dalam 18 bulan ke depan Bali akan memiliki pembangkit listrik yang ramah lingkungan dan mengonversi pemakaian bahan bakar solar dengan bahan bakar gas yang lebih murah.

Untuk merealisasikan proyek tersebut PT BGE mendapat dukungan penuh dari Kernel Oil&Tri Gas sebagai pemasok LNG, JV Asia River Capital - Will Power Shipping & JV Hoegh & SPA (penyedia penampungan regasifikasi terapung/FRSU), JV Staray-Tokyo Gas Engineering Design (perancang LNG Terminal), IBEL (pembangkit listrik), PT Braja Musti (konstruksi dermaga), PT Mahesa Dewasana Sakti (jaringan pipa gas), PT Mitra Mandiri (konsultan manahemen risiko), dan PT BGE Pipa (jaringan pipa dan transportasi gas).

"Proyek ini, pada tahap awal ditargetkan dapat diselesaikan selama 24 bulan dan diharapkan mulai berproduksi pada 2015," kata Ketut Susanta. (M038)

Pewarta: Oleh I Made Tirthayasa

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013