Denpasar (Antara Bali) - Ratusan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Hindu Muda Indonesia menggelar aksi demo, mendesak agar pelaku pelecehan yang bernada SARA diusut tuntas berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.

Dengan mengenakan busana adat sambil membawa sejumlah poster dan karangan bunga, mereka menyampaikan tuntutan itu di depan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali di Denpasar, Jumat.

Di hadapan Kakanwil Kementerian Agama Bali IG Aka Sutayasa, pengunjuk rasa selain menyampaikan orasi juga menyerahkan selebaran yang berisi lima pernyataan sikap terkait pelecehan bernada SARA lewat dunia maya "facebook", saat umat Hindu merayakan Hari Suci Nyepi, 16 Maret lalu.

Pesan yang bersisi pelecehan Nyepi itu ditulis Ibnu Rachal Farhansyah, karyawan sebuah instansi swasta di Pulau Dewata.

Dalam status facebook Ibnu, tertulis kata-kata yang dinilai sangat mengusik hati warga Hindu ketika mereka tengah khusyuk merayakan Nyepi.

Salah satu dari isi selebaran yang para demonstran serahkan kepada Kakanwil Kementerian Agama Bali itu, menuntut agar aparat penegak hukum segera mengusut Ibnu Rachal, karena perbuatan yang bersangkutan telah menimbulkan keresahan di masyarakat, khususnya umat Hindu di Indonesia.

Selain itu, para demonstran juga menuntut Ibnu segera menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh umat Hindu di tanah air.

"Kami menuntut Ibnu segera meminta maaf secara terbuka, tidak hanya lewat facebook, sebab masalah ini sudah berkembang luas menjadi keresahan hingga ke tingkat bawah. Banyak petani di desa sudah mendengar masalah ini, sehingga harus cepat ditanggapi," kata I Gede Landep, koordinator lapangan aksi.

Menurut Landep, aksi simpatik yang digelar pihaknya siang itu dimaksudkan agar semua pihak dapat menghormati keyakinan yang dianut masyarakat, termasuk umat Hindu seperti saat mereka merayakan Nyepi.

Dikatakan, pihaknya mendesak Kementerian Agama untuk meneruskan aspirasi tersebut, seraya meminta pihak berwajib segera dapat menelusuri kasus ini, sehingga tidak berkembang ke arah yang lebih jauh.

"Kami mengecam tindakan yang dilakukan Ibnu, karena apa yang dia lakukan tergolong penistaan dan pelecehan terhadap Hari Suci Nyepi yang dilaksanakan dan diyakini oleh seluruh umat Hindu di Indonesia," ucapnya menandaskan.

Terkait kasus itu, para demonstran mengajak masyarakat Hindu untuk lebih mawas diri, sehingga tidak mudah terprovokasi oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Kami juga mengajak umat Hindu untuk tetap mampu menjaga kerukunan antarumat beragama, seperti yang selama ini telah terjalin dengan sangat harmonis," katanya.

Di samping itu juga mengingatkan agar umat mampu mengimplementasikan simbol suci Hindu dan ajaran-ajarannya dengan sebaik mungkin, sehingga pelecehan serupa tidak terulang kembali di masa mendatang, ujar Landep.

Kepada demonstran, Kakanwil Kementerian Agama Bali Sutayasa berjanji akan menindaklanjuti dan meneruskan aspirasi mereka guna mendapat tanggapan dari pihak-pihak terkait.

Kakanwil mengingatkan agar dalam setiap menyampaikan aspirasi, pemuda Hindu tetap menempuh jalur yang lebih mengutamakan kedamaian.

Aksi demo siang itu mendapat pengawalan ketat aparat Dalmas Poltabes Denpasar, dan setelah kurang lebih 1,5 jam berorasi, mereka membubarkan diri secara tertib.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010