Jakarta (Antara Bali) - Dokter ahli penyakit dalam Unggul Budihusodo mengimbau pihak perusahaan untuk tidak dengan mudah menolak pegawai atau calon pegawai yang mengidap virus hepatitis.
"Saya mohon kepada HRD di perusahaan-perusahaan agar bila ada karyawan atau calon karyawan yang mengidap hepatitis jangan langsung ditolak karena tidak semua pengidap hepatitis memerlukan pengobatan yang mahal," kata Dr. Unggul di Jakarta, Rabu.
Dia menyarankan pihak perusahaan untuk meneliti lebih lanjut keadaan pegawai yang mengidap hepatitis dengan cara berkonsultasi kepada dokter.
Dia mengatakan berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 10 persen dari penduduk Indonesia mengidap Hepatitis B dan 1,7 persen penduduk mengidap Hepatitis C.
"Virus Hepatitis C merupakan penyebab utama dari penyakit liver kronis, sirosis hati, dan kanker hati. Prevalensinya di dunia berkisar antara 0,5 persen hingga 15 persen," jelasnya.
Dr. Unggul menegaskan bahwa orang yang hidup dengan virus hepatitis sebenarnya tetap dapat bekerja dan beraktivitas dengan normal asalkan terus menjalankan pola hidup sehat dan mendapatkan pengobatan yang diperlukan. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Saya mohon kepada HRD di perusahaan-perusahaan agar bila ada karyawan atau calon karyawan yang mengidap hepatitis jangan langsung ditolak karena tidak semua pengidap hepatitis memerlukan pengobatan yang mahal," kata Dr. Unggul di Jakarta, Rabu.
Dia menyarankan pihak perusahaan untuk meneliti lebih lanjut keadaan pegawai yang mengidap hepatitis dengan cara berkonsultasi kepada dokter.
Dia mengatakan berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 10 persen dari penduduk Indonesia mengidap Hepatitis B dan 1,7 persen penduduk mengidap Hepatitis C.
"Virus Hepatitis C merupakan penyebab utama dari penyakit liver kronis, sirosis hati, dan kanker hati. Prevalensinya di dunia berkisar antara 0,5 persen hingga 15 persen," jelasnya.
Dr. Unggul menegaskan bahwa orang yang hidup dengan virus hepatitis sebenarnya tetap dapat bekerja dan beraktivitas dengan normal asalkan terus menjalankan pola hidup sehat dan mendapatkan pengobatan yang diperlukan. (*/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013