Malang (Antara Bali) - Pizza yang berbahan baku biji alpukat hasil penelitian lima mahasiswa Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, dinyatakan mampu mengurangi ancaman terhadap penyakit Diabetes Militus (DM).
"Selain mampu mengurangi ancaman penyakit DM, pizza yang terbuat dari limbah biji alpukat ini juga mampu mengurangi obesitas (kegemukan)," kata Presticia Rosa Indri Wardani, salah seorang mahasiswa yang meneliti dan membuat pizza dengan nama "Avos Pizza" di Malang, Jumat.
Selain Petricia, ada empat mahasiswa lainnya yang bergabung dalam penelitian produksi Avos Pizza tersebut, yakni Diyah Ayu Sawitri, Yuni Basuki dan Sumini dari Fakultas Pertanian serta Afifah Puji Hastuti dari Fakultas Teknologi Pertanian.
Lebih lanjut Patricia mengatakan bahwa ide pembuatan Avocado Seeds Pizza (Avos-Pizza) itu muncul karena melihat adanya peningkatan angka impor tepung terigu di Indonesia dari tahun ke tahun.
Meningkatnya angka impor tepung terigu tersebut membuat mereka berinisiatif memanfaatkan biji alpukat yang mempunyai kandungan zat pati tinggi, air dan mineral sebagai bahan substitusi terhadap tepung terigu. (*/DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Selain mampu mengurangi ancaman penyakit DM, pizza yang terbuat dari limbah biji alpukat ini juga mampu mengurangi obesitas (kegemukan)," kata Presticia Rosa Indri Wardani, salah seorang mahasiswa yang meneliti dan membuat pizza dengan nama "Avos Pizza" di Malang, Jumat.
Selain Petricia, ada empat mahasiswa lainnya yang bergabung dalam penelitian produksi Avos Pizza tersebut, yakni Diyah Ayu Sawitri, Yuni Basuki dan Sumini dari Fakultas Pertanian serta Afifah Puji Hastuti dari Fakultas Teknologi Pertanian.
Lebih lanjut Patricia mengatakan bahwa ide pembuatan Avocado Seeds Pizza (Avos-Pizza) itu muncul karena melihat adanya peningkatan angka impor tepung terigu di Indonesia dari tahun ke tahun.
Meningkatnya angka impor tepung terigu tersebut membuat mereka berinisiatif memanfaatkan biji alpukat yang mempunyai kandungan zat pati tinggi, air dan mineral sebagai bahan substitusi terhadap tepung terigu. (*/DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013