Pertamina Patra Niaga menyebutkan penjualan liquefied petroleum gas (LPG) subsidi ukuran tiga kilogram di Provinsi Bali sedang dalam tahap normalisasi setelah mengalami kendala saat transisi distribusi pada 1 Februari 2025.
“Ini tahap normalisasi, penambahan pengiriman, extra dropping sudah kami lakukan,” kata Manager Komunikasi, Relasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi di sela rapat koordinasi distribusi elpiji subsidi di Denpasar, Bali, Kamis.
Operasi pasar juga dilakukan di sejumlah titik salah satunya menyasar Kabupaten Badung dengan total penyaluran LPG subsidi tiga kilogram mencapai 920 tabung.
“Kami lakukan juga makin cepat makin baik dan dalam minggu ini mudah-mudahan sudah normal kembali,” imbuhnya.
Ia menjelaskan total jumlah pengecer yang nomenklaturnya menjadi sub-pangkalan saat ini mencapai 6.250 unit, sebanyak 22 di antaranya sudah naik kelas menjadi pangkalan.
Upaya mengajak pengecer naik kelas menjadi pangkalan itu, imbuh dia, dilakukan sejak November 2024.
Sedangkan jumlah pangkalan LPG di Pulau Dewata mencapai 4.706 dan sebanyak 120 agen LPG.
Ahad menambahkan saat ini masih menunggu petunjuk selanjutnya dari pemerintah terkait harga per tabung elpiji ukuran tiga kilogram di level sub-pangkalan.
“Belum ada keputusan (harga LPG tiga kilogram di sub pangkalan). Kami jalankan sesuai perintah,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Provinsi Bali (Hiswana Migas) Dewa Ananta menambahkan ada imbauan dari Pemerintah Provinsi Bali untuk harga di level pengecer yang saat ini menjadi sub-pangkalan, ketika penyusunan harga eceran tertinggi (HET) LPG subsidi.
“Dulu pada waktu menyusun HET tingkat pangkalan, Pemprov Bali mengimbau sebesar Rp2.000 itu tambahan harga dari HET untuk level pengecer,” katanya.
Ada pun saat ini HET LPG tiga kilogram di Bali yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 63 tahun 2022 di tingkat pangkalan resmi mencapai Rp18.000 per tabung.
Ada pun jumlah kuota LPG tabung tiga kilogram pada 2025 yang diusulkan pemerintah kabupaten/kota di Pulau Dewata sesuai data Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bali mencapai 231.193 metrik ton.
Dari kuota itu, khusus realisasi pada Januari 2025 mencapai 20.016 metrik ton atau setara 6,67 juta tabung dengan asumsi sebanyak 277.995 tabung per hari.
Baca juga: Anggota DPR RI usul BUMDes dan BUPDA di Bali jadi pangkalan elpiji
Baca juga: Dinas ESDM Bali gelar rakor bahas kebijakan sub pangkalan Elpiji 3 Kg
Baca juga: BI Bali tekankan perlu antisipasi distribusi LPG 3kg cegah inflasi
Baca juga: Pertamina siap jalankan instruksi soal pengecer elpiji subsidi
Baca juga: Pemerintah izinkan pengecer elpiji 3 kg dapat kembali beroperasi hari ini
Editor : Widodo Suyamto Jusuf
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2025