Kuta (Antara Bali) - Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Negara-Negara Asia Pasifik (KTT APEC) yang dijadwalkan berlangsung awal Oktober mendatang di Nusa Dua diharapkan mengakomodir pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) karena industri itu dinilai tangguh dan mampu terhindar dari badai krisis ekonomi global.
"Pelaksanaan KTT APEC 2013 diharapkan dapat memberikan dampak perbaikan terhadap kondisi ekonomi yang ditandai dengan membaiknya kondisi ekonomi tradisional menuju ekonomi modern," kata Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Darma Wijaya Mantra pada Diskusi Sehari tentang Optimalisasi Pemanfaatan APEC 2013 bagi Indonesia di Kuta, Selasa.
Menurut dia, pada pelaksanaan konferensi ekonomi yang rencananya dihadiri 21 pemimpin dunia itu ada beberapa hal strategis untuk diakomodir sehingga APEC memberikan manfaat bagi pembangunan daerah.
Hal strategis tersebut di antaranya peningkatan daya saing yang perlu terus ditingkatkan dengan mengembangkan desain dan inovasi produk industri yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan membuka akses lebih mudah bagi permodalan.
Selain daya saing, Rai Mantra juga menyebutkan peningkatan iklim investasi serta peningkatan perdagangan dalam negeri dan ekspor.
Dia mengungkapkan bahwa peluang mendorong dan mempercepat pengembangan industri kecil dan menengah sangat besar karena melimpahnya sumber daya alam dan adanya perubahan tatanan ekonomi dunia sehingga memberi ruang bagi UKM meningkatkan ekspor, mutu, dan produk. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Pelaksanaan KTT APEC 2013 diharapkan dapat memberikan dampak perbaikan terhadap kondisi ekonomi yang ditandai dengan membaiknya kondisi ekonomi tradisional menuju ekonomi modern," kata Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Darma Wijaya Mantra pada Diskusi Sehari tentang Optimalisasi Pemanfaatan APEC 2013 bagi Indonesia di Kuta, Selasa.
Menurut dia, pada pelaksanaan konferensi ekonomi yang rencananya dihadiri 21 pemimpin dunia itu ada beberapa hal strategis untuk diakomodir sehingga APEC memberikan manfaat bagi pembangunan daerah.
Hal strategis tersebut di antaranya peningkatan daya saing yang perlu terus ditingkatkan dengan mengembangkan desain dan inovasi produk industri yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan membuka akses lebih mudah bagi permodalan.
Selain daya saing, Rai Mantra juga menyebutkan peningkatan iklim investasi serta peningkatan perdagangan dalam negeri dan ekspor.
Dia mengungkapkan bahwa peluang mendorong dan mempercepat pengembangan industri kecil dan menengah sangat besar karena melimpahnya sumber daya alam dan adanya perubahan tatanan ekonomi dunia sehingga memberi ruang bagi UKM meningkatkan ekspor, mutu, dan produk. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013