Kuta (Antara Bali) - Indonesia menyodorkan masalah sekaligus kerangka kerja bersama penanganan terorisme pada pertemuan ke-5 "Senior Officials Meeting on Transnational Crime (SOMTC) Working Group on Counter Terrorism (WG on CT)" yang berlangsung di Kuta, Bali.

"Kita telah sampaikan itu pada pertemuan kali ini, dengan harapan dapat dijadikan landasan kerja sama dalam penanganan terorisme oleh negara-negara ASEAN," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Ito Sumardi di Kuta, Kamis.

Di sela-sela pertemuan itu, Ito Sumardi yang juga Ketua SOMTC-Indonesia menjelaskan, kerangka kerja yang disodorkan pihaknya itu tidak hanya berisi program kegiatan bersama penanganan terorisme, tetapi juga merefleksikan "ASEAN Comprehensive Plan of Action on Counter Terrorism (ACPOA on CT).

ACPOA on CT sendiri merupakan penjabaran dari ASEAN Convention on Counter Terrorism (ACCT) yang telah ditandatangani para kepala negara ASEAN pada 2007.

"Jadi tiga tahun silam ACCT sudah disepakati dan ditandatangani. Ini yang sekarang kami refleksikan dalam SOMTC di Bali," katanya.

Dikatakan, sebagai "lead shepherd" di bidang "counter terrorism", Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk mendorong kerja sama penanganan terorisme di negara-negara ASEAN.

Mengingat itu, fokus utama pertemuan kali ini adalah untuk memformulasikan unsur kegiatan penanganan masalah terorisme dalam kerangka kerja SOMTC untuk tahun 2010-2012, katanya.

Upaya pemberantasan kejahatan lintasnegara yang sering disebut sebagai "non-traditional cecurity issue", merupakan salah satu prioritas kerja sama ASEAN.

Untuk mendukung upaya tersebut telah dibentuk ASEAN Ministers Meeting on Transnational Crimes (AMMTC) pada 1997 dengan mekanisme SOMTC sebagai sub-ordinasinya.

Di Indonesia, AMMTC diketuai Kapolri, sedangkan SOMTC merupakan pertemuan tingkat pejabat tinggi dengan tugas utama berupa mengimplementasikan keputusan dan kebijakan yang diambil AMMTC.

"Berkenaaan dengan tugas SOMTC seperti itu, kini dalam pertemuan di Bali dibahas berbagai hal, yang hasilnya juga akan dibawa dalam pertemuan berikutnya di Manila," kata Kabareskrim.

Dipilihnya Bali sebagai tempat pertemuan selain karena pertimbangan kemudahan jalur penerbangan langsung dari beberapa kota di ASEAN, juga dalam upaya promosi Visit Indonesia Year 2010.

Pertemuan tersebut dihadiri delegasi SOMTC dari negara-negara ASEAN serta instansi yang mempunyai wewenang menangani isu "counter terrorism".(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010