Indonesia mengecam keras pengeboman dan penyerangan militer Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara yang mengharuskan evakuasi tim MER-C.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI), di dalam platform medsos X, Sabtu, menyebutkan bahwa serangan Israel tersebut memaksa tim medis Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Indonesia untuk meninggalkan fasilitas kesehatan tersebut.
Serangan itu merupakan bagian dari agresi Israel yang menyasar fasilitas sipil yang merupakan pelanggaran serius terhadap Hukum Humaniter Internasional dan Hukum HAM Internasional.
Terkait hal itu, Indonesia mendesak komunitas internasional agar meningkatkan tekanan kepada Israel untuk segera menghentikan semua kekerasan dan mematuhi semua kewajiban internasionalnya, termasuk memastikan perlindungan bagi warga sipil dan pekerja kemanusiaan.
Baca juga: HIzbullah serang pos militer Israel untuk balas pelanggaran gencatan senjata
Sebagaimana diwartakan, Kemlu RI terus berkoordinasi dengan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) terkait keberadaan dan keselamatan tim medis mereka di Gaza, yang saat ini telah tiba dengan selamat di Public Aid Hospital Gaza.
"Enam tenaga medis MER-C saat ini telah tiba dengan selamat di Public Aid Hospital di Gaza dan melanjutkan tugas kemanusiaan di fasilitas kesehatan tersebut," kata Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Judha mengatakan melalui koordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tim medis MER-C ditempatkan di Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahia di Gaza Utara sejak 1 Desember. Selanjutnya, kata Judha, tim medis MER-C diminta meninggalkan RS Kamal Adwan pada Jumat (6/12).
Baca juga: Sekjen PBB kecam 'hukuman kolektif' Israel pada rakyat Palestina
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024