Indramayu (Antara Bali) - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mengungkapkan produksi mangga hasil rekayasa di daerah itu turun akibat curah hujan tinggi yang disertai angin kencang.
Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Indramayu Anang di Indramayu, Rabu mengatakan biasanya satu pohon mangga rekayasa menghasilkan buah sekitar 100 kg namun saat ini hanya sekitar 20 kilogram.
"Biasanya panen mangga hasil rekayasa pada musim hujan masih bisa diandalkan sehingga kebutuhan mangga tersebut bisa terpenuhi, kini paling dari satu pohon hanya mampu dipetik sekitat 20 kg," kata Anang.
Menurut dia, hujan deras disertai angin kencang menyebabkan bunga yang baru keluar dari pohon mangga rekayasa membusuk dan jatuh. Ia mengharapkan panen mangga hasil rekayasa pada April 2013 nanti dapat meningkat sehingga permintaan mangga Gedong Gincu dapaat dipenuhi.
Sementara itu Kasmanto, petani mangga, mengaku budidaya mangga hasil rekayasa untuk berbuah di luar musim, cocok dan potensial dikembangkan di daerah Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Indramayu. (LHS/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Indramayu Anang di Indramayu, Rabu mengatakan biasanya satu pohon mangga rekayasa menghasilkan buah sekitar 100 kg namun saat ini hanya sekitar 20 kilogram.
"Biasanya panen mangga hasil rekayasa pada musim hujan masih bisa diandalkan sehingga kebutuhan mangga tersebut bisa terpenuhi, kini paling dari satu pohon hanya mampu dipetik sekitat 20 kg," kata Anang.
Menurut dia, hujan deras disertai angin kencang menyebabkan bunga yang baru keluar dari pohon mangga rekayasa membusuk dan jatuh. Ia mengharapkan panen mangga hasil rekayasa pada April 2013 nanti dapat meningkat sehingga permintaan mangga Gedong Gincu dapaat dipenuhi.
Sementara itu Kasmanto, petani mangga, mengaku budidaya mangga hasil rekayasa untuk berbuah di luar musim, cocok dan potensial dikembangkan di daerah Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Indramayu. (LHS/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013