Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Kabupaten Badung, Bali memperbarui pengamatan potensi debu vulkanik per jam akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT.
“Kami cek setiap satu jam sekali dengan menempatkan kertas hitam untuk mengamati abu vulkanik,” kata Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Pande Putu Hadi Wiguna di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Berdasarkan pengamatan dengan menggunakan kertas hitam pada pukul 15.00 Wita, lanjut dia, belum ditemukan adanya debu vulkanik di wilayah udara Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Stasiun Meteorologi Ngurah Rai memperkirakan arah angin bergerak dari arah timur dan timur laut-timur pada lapisan ketinggian 3.000 kaki hingga 18 ribu kaki dengan kecepatan 05-15 knot hingga pukul 20.00 Wita.
Sedangkan pengamatan satelit cuaca Himawari per pukul 13.00 Wita, sebaran debu vulkanik terdeteksi mengarah ke barat-barat laut dari sumber erupsi dari Flores Timur.
Sementara itu, prakiraan cuaca di Bandara Ngurah Rai hingga Kamis (14/11) pukul 14.00 Wita, arah angin diperkirakan bergerak dari tenggara dengan kecepatan 10 knot dan jarak pandang 10 kilometer.
Berdasarkan data pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai, saat ini bandara masih beroperasi normal dan melayani sejumlah penerbangan domestik dan internasional baik untuk kedatangan dan keberangkatan.
Meski begitu, pada Rabu ini hingga pukul 13.00 Wita ada 90 penerbangan domestik dan internasional yang dibatalkan oleh maskapai penerbangan.
Rinciannya, 26 penerbangan domestik dan 64 penerbangan internasional terdampak.
Pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai menyediakan konter khusus dan penyediaan air mineral di lantai dua terminal internasional dan area pelayanan konsumen di terminal domestik.
Baca juga: BMKG Ngurah Rai pastikan belum ada abu vulkanik Gunung Lewotobi di Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024