Depasar (Antara Bali) - Raja Denpasar Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara (FSKN) periode 2013-2018.
Tokoh Puri Agung Denpasar itu mendapat kepercayaan yang kedua kalinya dari 140 perwakilan keraton dan pemangku adat yang menghadiri Musyawarah Agung II FSKN di Hotel Inna Bali, Denpasar, Senin malam.
"Kami berterima kasih kepada 140 sultan, pemimpin keraton, dan pemangku adat yang memberikan kepercayaan memimpin forum yang mulia ini untuk yang kedua kalinya," kata Ngurah Jambe.
Menurut dia, tantangan yang dihadapinya pada lima tahun mendatang sangat berat. Apalagi dia mendapat mandat dari anggota FSKN untuk menjadikan keraton dan kesultanan di seluruh Indonesia sebagai pusat pelestarian budaya dan adat Nusantara.
"Misi kami bukan politik, melainkan mendampingi pemerintah dalam menyejahterakan rakyat sesuai cita-cita pendiri bangsa ini," katanya.
Ia berpendapat bahwa perbedaan adat dan budaya di seantero Nusantara bagian dari keragaman bangsa yang harus dilestarikan.
Dalam kesempatan itu La Ode Syarifuddin selaku juru bicara Kaukus Timur FSKN mengingatkan bahwa keberadaan FSKN harus bisa menjadi mitra bagi pemerintah.
"Kita tidak boleh berpolitik dan tidak boleh mencari-cari celah yang dapat memecah belah keutuhan bangsa," katanya saat memberikan pandangan umum dalam forum tersebut.
Ia juga mengingatkan pemerintah agar tetap menjaga kelestarian adat dan budaya bersama para pemimpin keraton, kesultanan, dan pemangku adat. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Tokoh Puri Agung Denpasar itu mendapat kepercayaan yang kedua kalinya dari 140 perwakilan keraton dan pemangku adat yang menghadiri Musyawarah Agung II FSKN di Hotel Inna Bali, Denpasar, Senin malam.
"Kami berterima kasih kepada 140 sultan, pemimpin keraton, dan pemangku adat yang memberikan kepercayaan memimpin forum yang mulia ini untuk yang kedua kalinya," kata Ngurah Jambe.
Menurut dia, tantangan yang dihadapinya pada lima tahun mendatang sangat berat. Apalagi dia mendapat mandat dari anggota FSKN untuk menjadikan keraton dan kesultanan di seluruh Indonesia sebagai pusat pelestarian budaya dan adat Nusantara.
"Misi kami bukan politik, melainkan mendampingi pemerintah dalam menyejahterakan rakyat sesuai cita-cita pendiri bangsa ini," katanya.
Ia berpendapat bahwa perbedaan adat dan budaya di seantero Nusantara bagian dari keragaman bangsa yang harus dilestarikan.
Dalam kesempatan itu La Ode Syarifuddin selaku juru bicara Kaukus Timur FSKN mengingatkan bahwa keberadaan FSKN harus bisa menjadi mitra bagi pemerintah.
"Kita tidak boleh berpolitik dan tidak boleh mencari-cari celah yang dapat memecah belah keutuhan bangsa," katanya saat memberikan pandangan umum dalam forum tersebut.
Ia juga mengingatkan pemerintah agar tetap menjaga kelestarian adat dan budaya bersama para pemimpin keraton, kesultanan, dan pemangku adat. (M038)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013