Benoa (Antara Bali) - Kabupaten Badung, Bali, memiliki kader peduli AIDS hingga ke tingkat desa untuk mencegah terus meluasnya penularan penyakit yang saat ini korbannya tidak hanya berada di perkotaan.

"Selain di perkotaan, kasus HIV/AIDS juga sudah banyak dijumpai di pedesaan. Oleh karena itu, upaya penanggulangan HIV/AIDS, baik pencegahan maupun pengobatannya harus diperluas hingga ke pedesaan," kata Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Badung I Ketut Sudikerta di Benoa, Kabupaten Badung, Jumat.

Pada acara pembentukan Kader Desa Peduli AIDS (KDPA), Wakil Bupati Badung itu mengemukakan bahwa pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS secara mandiri dan terstruktur di wilayah pedesaan memerlukan peran serta masyarakat desa dengan didukung KPA kabupaten dan KPA provinsi serta KPA nasional.           

Menurut dia, keberadaan KDPA yang berbasis masyarakat akan memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai HIV dan AIDS serta tempat layanannya.

Pembentukan KDPA di masing-masing desa/kelurahan akan sangat membantu KPA Kabupaten Badung memecahkan masalah ADIS.

Sudikerta mengatakan, tujuan dibentuknya KDPA adalah untuk memberikan pengetahuan kepada para kader sehingga dapat menjangkau penanganan kasus HIV/AIDS di desa-desa yang secara otomatis dapat meringankan serta membantu pemerintah dalam mangatasi penularan penyakit tersebut.

"Untuk melakukan aktivitasnya, masing-masing KDPA diberikan dana sebesar Rp5 juta yang diterima para kades/lurah," katanya.

Sementara itu Sekretaris I KPA Kabupaten Badung dr Ely Swandewi menjelaskan, perluasan program KDPA ini merupakan hasil kerja sama KPA Kabupaten Badung dengan Yayasan Citra Usada Denpasar dengan berbagai program pelatihan kepada para kader.

Hadir dalam pembentukan kader itu, Kepala Dinas Kesehatan Badung dr AA Gde Mayun Dharma Atmaja, Camat Kuta Selatan I Wayan Wijana serta para kades/lurah.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010