Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam pertemuan bilateral Forum Indonesia-Afrika (IAF) Ke-2 sepakat bekerja sama dengan Zanzibar dalam hal pariwisata.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Presiden Zanzibar Hussein Ali Mwinyi secara langsung menginginkan segera dilakukan penandatanganan kesepahaman bahwa mereka akan mengirim mahasiswanya untuk belajar pariwisata dari Indonesia.
“Konkretnya kami akan menerima mahasiswa dari Afrika ke Poltekpar Bali untuk bisa saling bertukar pengalaman, karena mereka ini 30 persen ekonominya ditopang pariwisata,” kata dia di Badung, Bali, Senin.
Menparekraf bercerita saat pertemuan tersebut, Presiden Zanzibar mengungkapkan keinginannya dalam membangun talenta pariwisata di negara kawasan Afrika itu.
Baca juga: Kemparekraf fasilitasi kerja sama selatan-selatan saat IAF
Negara yang berada di wilayah Tanzania itu mengakui kemajuan pariwisata Bali, sehingga mereka ingin melakukan pembenahan pariwisata terutama sumber daya manusia.
Sandiaga sendiri menunjuk Poltekpar Bali sebagai praktik baik dalam proyek ini, apalagi ke depan kampus pariwisata tersebut didesain untuk menerima mahasiswa asing.
Di kampus tersebut diresmikan sebuah gedung bisnis terpadu untuk mempersiapkan kemampuan kewirausahaan mahasiswa dan hub bisnis, dimana setelahnya akan dibangun program internasional.
Pemerintah melihat semakin banyak negara-negara ingin mengirimkan mahasiswanya ke Indonesia untuk belajar pariwisata baik program jangka pendek maupun umum, sehingga kerja sama dengan Zanzibar melalui IAF Ke-2 menjadi satu proyek konkret.
“Ini konkret semua, semua ada kerja samanya dan pertemuan-pertemuan tadi langsung riil mereka menyambut baik dengan berkoordinasi mengirimkan mahasiswanya, saya minta Direktur Poltekpar Bali menindaklanjuti,” ujarnya.
Baca juga: Indonesia serukan Global South sebagai penggerak perubahan di IAF II Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Presiden Zanzibar Hussein Ali Mwinyi secara langsung menginginkan segera dilakukan penandatanganan kesepahaman bahwa mereka akan mengirim mahasiswanya untuk belajar pariwisata dari Indonesia.
“Konkretnya kami akan menerima mahasiswa dari Afrika ke Poltekpar Bali untuk bisa saling bertukar pengalaman, karena mereka ini 30 persen ekonominya ditopang pariwisata,” kata dia di Badung, Bali, Senin.
Menparekraf bercerita saat pertemuan tersebut, Presiden Zanzibar mengungkapkan keinginannya dalam membangun talenta pariwisata di negara kawasan Afrika itu.
Baca juga: Kemparekraf fasilitasi kerja sama selatan-selatan saat IAF
Negara yang berada di wilayah Tanzania itu mengakui kemajuan pariwisata Bali, sehingga mereka ingin melakukan pembenahan pariwisata terutama sumber daya manusia.
Sandiaga sendiri menunjuk Poltekpar Bali sebagai praktik baik dalam proyek ini, apalagi ke depan kampus pariwisata tersebut didesain untuk menerima mahasiswa asing.
Di kampus tersebut diresmikan sebuah gedung bisnis terpadu untuk mempersiapkan kemampuan kewirausahaan mahasiswa dan hub bisnis, dimana setelahnya akan dibangun program internasional.
Pemerintah melihat semakin banyak negara-negara ingin mengirimkan mahasiswanya ke Indonesia untuk belajar pariwisata baik program jangka pendek maupun umum, sehingga kerja sama dengan Zanzibar melalui IAF Ke-2 menjadi satu proyek konkret.
“Ini konkret semua, semua ada kerja samanya dan pertemuan-pertemuan tadi langsung riil mereka menyambut baik dengan berkoordinasi mengirimkan mahasiswanya, saya minta Direktur Poltekpar Bali menindaklanjuti,” ujarnya.
Baca juga: Indonesia serukan Global South sebagai penggerak perubahan di IAF II Bali
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024