Stockholm (Antara Bali) - Wanita berbagai bangsa yang ada di Stockholm, Swedia, mengagumi perhiasan yang terbuat dari mutiara karya disainer perhiasan asal Indonesia Nunik Anurningsih, dalam acara pertemuan "Women International Club (WIC)" digelar di Wisma Duta KBRI Stockholm, Selasa siang waktu setempat.

"Its very beautiful," ujar Sofia Ericson, istri Dubes Australia di Swedia usai menyaksikan presentasi mengenai mutiara yang disampaikan Nunik Anurningsih dalam acara pertemuan yang diadakan Dharma Wanita KBRI Stockholm kepada Antara London, Rabu.

Nunik Anurningsih sebelumnya menjelaskan mengenai "Indonesian South Sea Pearls," mulai dari geografi, sejarah hingga proses budidaya mutiara yang dilakukan peternak di Indonesia dihadapan lebih dari 30 istri dutabesar yang ada di Swedia dan juga dihadiri Dubes RI di Stockholm Juniarta Sastrawan.

Dikatakannya Indonesia memproduksi sekitar 53 persen dari produksi mutiara dunia, sayangnya dunia kurang mengetahui bahwa sebagian besar mutiara yang digunakan untuk perhiasan berasal dari Indonesia, ujar anggota Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia.

"Saya Ingin memperkenalkan mutiara Indonesia ke seluruh dunia," ujar ibu dua putra dan seorang putri yang berangkat dewasa yang menetap di daerah Oxford Inggris.

Nunik bercita cita ingin memperkenalkan keindahan dan kekayaan Indonesia kepada dunia melalui disain inovatif perhiasan yang mengunakan mutiara dalam bentuk kalung, gelang dan cincin dan giwang, manset buat pria, kancing dan bros cantik yang terinspirasi dari kekayaan flora dan fauna Indonesia. (*/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013