Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol I Ketut Tomiyasa mengatakan bahwa pihaknya menurunkan ratusan personel dibantu aparat Polda Bali untuk mengamankan peringatan Hari Buruh.
Penyampaian aspirasi pada Hari Buruh dilakukan di empat titik oleh Patriot Garuda Nusantara (PGN), Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), dan Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM).
“Kalau total semua Polresta Denpasar didukung Polda Bali sampai 840 personel, karena di Lapangan Lumintang juga ada kegiatan aksi sosial donor darah dan pameran UMKM,” kata dia, di Denpasar, Rabu.
Sejak pagi PGN dan AMP sudah melakukan penyampaian aspirasi di kawasan Renon, Denpasar. FSPM bergerak dari sisi timur Lapangan Niti Mandala Renon menuju Kantor Gubernur Bali, dan kegiatan sosial Disnaker Denpasar digelar di Lapangan Lumintang.
Hal ini sesuai harapan kepolisian yang memberikan pengawalan aksi, dimana mereka berharap tidak ada bentrokan dan kaum buruh dapat menyampaikan aspirasi.
“Untuk pengamanan di AMP sendiri kami fokuskan 194 personel gabungan dibantu Polda Bali, kami fokus pada pengamanan keseluruhan dari peserta aksi maupun masyarakat sekitar seperti arus lalu lintas, supaya bisa lancar aman,” ujar Kompol Tomiyasa.
Ia mengatakan serikat pekerja melangsungkan aksi berfokus di titik berbeda yaitu Kantor Gubernur Bali.
“Saat ini sedang berlangsung pengamanan di kantor gubernur dari FSPM yang juga menyampaikan pemberitahuan melaksanakan penyampaian pendapat, itu juga kami amankan,” kata dia.
Dari pantauan di lapangan, lebih dari 300 peserta unjuk rasa mengikuti penyampaikan aspirasi di depan Kantor Gubernur Bali sejak pukul 11.00 Wita.
Aksi berlangsung kondusif dengan kegiatan orasi dari perwakilan anggota serikat kerja, dimana tuntutan mereka banyak berfokus pada isu sektor pariwisata.
Adapun tuntutan mereka seperti pencabutan Undang-undang Cipta Kerja, evaluasi kinerja pengawas ketenagakerjaan, penghapusan sistem kerja kontrak dan eksploitasi pelajar mahasiswa, kenaikan upah buruh, pemenuhan K3 dan jaminan sosial, menindak tegas tenaga kerja asing ilegal.
Kemudian serikat pekerja juga menginginkan perlindungan dan pemenuhan hak-hak pekerja perempuan, segera sahkan RUU PPRT, penurunan harga BBM dan bahan pokok, serta hentikan komersialisasi privatisasi pendidikan yang menghasilkan buruh upah rendah.
Baca juga: Polda Bali kerahkan 575 personel amankan unjuk rasa Hari Buruh
Baca juga: Prabowo ajak buruh berjuang sama-sama wujudkan Indonesia Emas
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
Penyampaian aspirasi pada Hari Buruh dilakukan di empat titik oleh Patriot Garuda Nusantara (PGN), Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), dan Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM).
“Kalau total semua Polresta Denpasar didukung Polda Bali sampai 840 personel, karena di Lapangan Lumintang juga ada kegiatan aksi sosial donor darah dan pameran UMKM,” kata dia, di Denpasar, Rabu.
Sejak pagi PGN dan AMP sudah melakukan penyampaian aspirasi di kawasan Renon, Denpasar. FSPM bergerak dari sisi timur Lapangan Niti Mandala Renon menuju Kantor Gubernur Bali, dan kegiatan sosial Disnaker Denpasar digelar di Lapangan Lumintang.
Hal ini sesuai harapan kepolisian yang memberikan pengawalan aksi, dimana mereka berharap tidak ada bentrokan dan kaum buruh dapat menyampaikan aspirasi.
“Untuk pengamanan di AMP sendiri kami fokuskan 194 personel gabungan dibantu Polda Bali, kami fokus pada pengamanan keseluruhan dari peserta aksi maupun masyarakat sekitar seperti arus lalu lintas, supaya bisa lancar aman,” ujar Kompol Tomiyasa.
Ia mengatakan serikat pekerja melangsungkan aksi berfokus di titik berbeda yaitu Kantor Gubernur Bali.
“Saat ini sedang berlangsung pengamanan di kantor gubernur dari FSPM yang juga menyampaikan pemberitahuan melaksanakan penyampaian pendapat, itu juga kami amankan,” kata dia.
Dari pantauan di lapangan, lebih dari 300 peserta unjuk rasa mengikuti penyampaikan aspirasi di depan Kantor Gubernur Bali sejak pukul 11.00 Wita.
Aksi berlangsung kondusif dengan kegiatan orasi dari perwakilan anggota serikat kerja, dimana tuntutan mereka banyak berfokus pada isu sektor pariwisata.
Adapun tuntutan mereka seperti pencabutan Undang-undang Cipta Kerja, evaluasi kinerja pengawas ketenagakerjaan, penghapusan sistem kerja kontrak dan eksploitasi pelajar mahasiswa, kenaikan upah buruh, pemenuhan K3 dan jaminan sosial, menindak tegas tenaga kerja asing ilegal.
Kemudian serikat pekerja juga menginginkan perlindungan dan pemenuhan hak-hak pekerja perempuan, segera sahkan RUU PPRT, penurunan harga BBM dan bahan pokok, serta hentikan komersialisasi privatisasi pendidikan yang menghasilkan buruh upah rendah.
Baca juga: Polda Bali kerahkan 575 personel amankan unjuk rasa Hari Buruh
Baca juga: Prabowo ajak buruh berjuang sama-sama wujudkan Indonesia Emas
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024