Denpasar (Antara Bali) - Sejumlah "subak abian" atau kelompok petani perkebunan yang mengelola lahan kering di Bali saat ini diarahkan untuk memiliki unit pengolahan hasil panen supaya kualitas dan mutunya meningkat.

"Dengan adanya unit pengolahan tersebut maka hasil panen perkebunan diarahkan mutunya sesuai standar," kata Kepala Seksi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Bali, Dewa Made Sutamba, di Denpasar, Selasa.

Peningkatan mutu hasil perkebunan tersebut guna menjaga persaingan pasar yang semakin ketat saat ini. Oleh karena itu kelompok yang difasilitasi untuk saat ini adalah penghasil komoditas ekspor unggulan Pulau Dewat a, yakni kopi, kakao dan jambu mete.

"Kami memberikan fasilitas berupa sarana pascapanen untuk pengolahan produk perkebunan yang dihasilkan," ucapnya.

Dia mengatakan, setelah mutu dapat ditingkat maka selanjutnya adalah mendorong para petani itu untuk memperhatikan permintaan pasar, yakni menghasilkan produk ramah lingkungan, organik dan higienis.

Berdasarkan cacatannya, dari 1.127 kelompok subak abian yang ada di Pulau Dewata, sebanyak 115 kelompok sudah memiliki unit pengolahan  hasil panen itu.

Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana Duwuran mengatakan, kelompok petani seharusnya memiliki unit pengolahan hasil panen itu untuk mendapatkan pendapatan yang lebih besar. (IGT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013