Medan (Antara Bali) - Provinsi Sumatera Utara (SUMUT) dinilai belum memiliki "blueprint" atau cetak biru/kerangka kerja sebagai pedoman pencapaian pembangunan dalam jangka waktu tertentu, terutama dalam pengembangan kawasan Mebidangro yakni Kota Medan, Binjai, Kabupaten Deli Serdang, dan Karo.

"Blueprint itu sangat penting. Sayangnya belum ada," kata anggota Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Sumut, Rikardo B Manurung, di Medan, Selasa.

Setiap program pembangunan, kata Rikardo, seharusnya dilandasi dengan cetak biru untuk menjadi acuan dalam model serta patokan dalam pencapaian dan tenggat waktu tertentu.

Dengan cetak biru tersebut, Sumut memiliki acuan dan patokan dalam seluruh program pembangunan yang dijalankan, baik untuk jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

"Kalau (cetak birunya) ada, kita tahu kemajuan Sumut dalam lima, 10, atau 20 tahun mendatang. Kita juga tahu mau mencapai apa," katanya. (*/DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013