Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menargetkan penyelenggara di Pulau Dewata jadi yang tercepat dan terbaik dalam penetapan hasil rekapitulasi suara di tingkat nasional.
“Hari ini mari kita buka datanya jangan sampai ada yang terlewati dan di tingkat pusat lancar seperti jalan tol,” kata dia di Denpasar, Jumat.
“Kemudian kita ditetapkan seperti lima tahun lalu sebagai yang pertama kali melakukan pleno tingkat nasional dan lancar, tidak ada satupun yang salah,” sambung Lidartawan saat membuka proses pleno rekapitulasi tingkat provinsi.
Proses penting dalam Pemilu 2024 di Bali ini ditarget selesai dalam satu hari, rencananya pada Minggu, 10 Maret hasil pleno dibawakan ke Jakarta untuk diserahkan ke KPU RI.
Percepatan ini juga dilakukan mengingat rangkaian hari raya umat Hindu Bali, mulai dari besok Hari Raya Kuningan, dilanjut Hari Pengerupukan, dan Hari Raya Nyepi.
“Rencana tanggal 13 Maret kita pleno nasional untuk Bali, mudah-mudahan disetujui, agar tanggal 14 Maret kita balik memulai tugas baru melaksanakan Pilkada 2024,” ujar Lidartawan.
Baca juga: KPU Bali siap buka kotak jika ada bukti kuat saat rekapitulasi
Sejauh ini dalam rekapitulasi suara tingkat kabupaten/kota tak ada masalah berarti bagi KPU Bali, namun sejumlah catatan keberatan muncul dan telah dirangkum dalam formulir kejadian khusus.
Untuk mengantisipasi keberatan peserta Pemilu 2024 di rekapitulasi tingkat provinsi, KPU Bali terlebih dahulu melakukan pra rekapitulasi kemarin, tujuannya memetakan potensi masalah.
Dari hasil pra rekapitulasi Lidartawan menemukan beberapa kabupaten memiliki jumlah pemilih laki-laki dan perempuannya tidak sesuai, kemudian ada pula selisih daftar pemilih tetap (DPT) dan daftar pemilih tetap berkelanjutan (DPTb)z
“Sekarang akan diperbaiki, nanti kita finalkan sehingga di Jakarta tidak salah lagi karena itu semua berimplikasi terhadap keseimbangan data,” kata dia.
Untuk antisipasi jika saksi peserta Pemilu 2024 memiliki bukti kesalahan, KPU Bali menyiapkan tim yang siap mengambil kotak suara untuk dibongkar.
Mereka memastikan tak ragu membuka kotak suara apabila saksi memiliki bukti kuat dan saksi lainnya sepakat itu dilakukan.
“Sudah disiapkan, kalau pun dibuka apa yang dibuka, formulir plano itu duku kan sudah dibuka di kecamatan jadi memang ujungnya beda dengan 2019, sudah tidak keramat lagi,” kata dia.
Diketahui hingga siang ini KPU Bali telah menyelesaikan rekapitulasi suara untuk Kabupaten Gianyar, Klungkung, Karangasem, dan Bangli, dengan harapan malam ini lima kabupaten/kota lainnya menyusul.
Baca juga: KPU Bali capai target 83 persen pemilih di Pemilu 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024
“Hari ini mari kita buka datanya jangan sampai ada yang terlewati dan di tingkat pusat lancar seperti jalan tol,” kata dia di Denpasar, Jumat.
“Kemudian kita ditetapkan seperti lima tahun lalu sebagai yang pertama kali melakukan pleno tingkat nasional dan lancar, tidak ada satupun yang salah,” sambung Lidartawan saat membuka proses pleno rekapitulasi tingkat provinsi.
Proses penting dalam Pemilu 2024 di Bali ini ditarget selesai dalam satu hari, rencananya pada Minggu, 10 Maret hasil pleno dibawakan ke Jakarta untuk diserahkan ke KPU RI.
Percepatan ini juga dilakukan mengingat rangkaian hari raya umat Hindu Bali, mulai dari besok Hari Raya Kuningan, dilanjut Hari Pengerupukan, dan Hari Raya Nyepi.
“Rencana tanggal 13 Maret kita pleno nasional untuk Bali, mudah-mudahan disetujui, agar tanggal 14 Maret kita balik memulai tugas baru melaksanakan Pilkada 2024,” ujar Lidartawan.
Baca juga: KPU Bali siap buka kotak jika ada bukti kuat saat rekapitulasi
Sejauh ini dalam rekapitulasi suara tingkat kabupaten/kota tak ada masalah berarti bagi KPU Bali, namun sejumlah catatan keberatan muncul dan telah dirangkum dalam formulir kejadian khusus.
Untuk mengantisipasi keberatan peserta Pemilu 2024 di rekapitulasi tingkat provinsi, KPU Bali terlebih dahulu melakukan pra rekapitulasi kemarin, tujuannya memetakan potensi masalah.
Dari hasil pra rekapitulasi Lidartawan menemukan beberapa kabupaten memiliki jumlah pemilih laki-laki dan perempuannya tidak sesuai, kemudian ada pula selisih daftar pemilih tetap (DPT) dan daftar pemilih tetap berkelanjutan (DPTb)z
“Sekarang akan diperbaiki, nanti kita finalkan sehingga di Jakarta tidak salah lagi karena itu semua berimplikasi terhadap keseimbangan data,” kata dia.
Untuk antisipasi jika saksi peserta Pemilu 2024 memiliki bukti kesalahan, KPU Bali menyiapkan tim yang siap mengambil kotak suara untuk dibongkar.
Mereka memastikan tak ragu membuka kotak suara apabila saksi memiliki bukti kuat dan saksi lainnya sepakat itu dilakukan.
“Sudah disiapkan, kalau pun dibuka apa yang dibuka, formulir plano itu duku kan sudah dibuka di kecamatan jadi memang ujungnya beda dengan 2019, sudah tidak keramat lagi,” kata dia.
Diketahui hingga siang ini KPU Bali telah menyelesaikan rekapitulasi suara untuk Kabupaten Gianyar, Klungkung, Karangasem, dan Bangli, dengan harapan malam ini lima kabupaten/kota lainnya menyusul.
Baca juga: KPU Bali capai target 83 persen pemilih di Pemilu 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024