Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana memprioritaskan penggalian sumur bor di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan beberapa daerah perbatasan karena daerah itu dinilai rentan mengalami kekeringan.
 
"Kami prioritaskan NTT tentunya karena di sana yang paling rawan kekeringan dan daerah perbatasan," kata Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Harfendi di Denpasar, Bali, Selasa.
 
Menurut Harfendi, Program TNI Manunggal Air merupakan program yang dicetuskan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, terkait penyediaan air bersih bagi warga di tempat-tempat yang belum terakses air bersih, seperti di wilayah tandus hingga daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T).
 
Pihaknya akan terus melakukan survei untuk menemukan titik-titik mata air agar dilakukan pengeboran guna membantu masyarakat yang terkendala akses air bersih baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebutuhan lainnya.
 
Untuk menunjang kebutuhan masyarakat, kata dia, air dari sumur bor tersebut akan ditampung pada bak penampungan lalu dialirkan ke tempat-tempat yang kekurangan air bersih.
 
Program TNI Manunggal Air, lanjutnya, menargetkan ratusan sumur bor dan sudah ada 277 titik sumur bor yang telah diupayakan oleh Kodam Udayana dengan sebaran di tiga provinsi yakni Bali, NTT, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
 
"Targetnya sebanyak-banyaknya. Begitu ada kebutuhan di lapangan, kami ada anggaran, kami lanjutkan semaksimal mungkin. Ada 227 titik yang sudah dikerjakan dan tiga bulan terakhir ada 19 titik yang sudah direncanakan dan terealisasi 13," katanya.
 
Dalam waktu dekat Kodam Udayana akan menambah dua lokasi titik sumur bor di Buleleng (Bali) dan Atambua (NTT).
 
Terkait kebutuhan sumur bor dan pompa hidran, KASAD  telah meminta pendataan ulang agar tepat sasaran sesuai kebutuhan dan akan dikerjakan dalam waktu dekat.
 
Untuk menunjang pembiayaan sumur bor itu, kata dia, Kodam Udayana terus berupaya mencari dana CSR dari berbagai pihak, disamping dana yang dialokasikan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Pewarta: Rolandus Nampu

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024