Jakarta (Antara Bali) - Proses autopsi keempat jenazah yang ditemukan di tempat tidur pabrik konveksi di Pejagalan, Jakarta Pusat, Sabtu dibatalkan atas permintaan keluarga masing-masing.

Proses autopsi yang rencananya dilakukan tim forensik RSCM tiba-tiba dibatalkan atas permintaan keluarga masing-masing korban yakni Suratman (25), Nanang (21), Rudi (22) dan Kasim (48).

"Saya setuju dilakukan autopsi, tapi setelah berunding dengan pihak keluarga korban yang lain dan pihak pabrik, kami memutuskan mengikhlaskan kepergian mereka," kata Joko Suratono, paman dari Suratman, Sabtu malam.

Setelah menunggu lebih kurang tiga jam, pihak keluarga Nanang datang dari Kuningan, Jawa Barat, disusul kerabat Rudi yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat.

"Salah satu alasan yang membuat kami bersepakat untuk ikhlas dan berdamai karena salah satu korban, Kasim, merupakan kerabat dari pemilik pabrik yang juga tinggal di Jakarta Utara," kata Joko.

Menurut Joko, pihak pemilik pabrik bersedia memberikan ganti rugi dan menanggung biaya pemulangan serta penguburan jenazah di daerah masing-masing.

"Saya nggak enak untuk menyebutkan jumlah ganti ruginya. Yang jelas, jenazah Maman (panggilan akrab Suratman) akan langsung saya bawa pulang ke Cilacap (Jawa Tengah)," kata dia.

Keempat jenazah telah diserahkan oleh pihak RSCM kepada keluarga untuk langsung diberangkatkan ke daerah masing-masing, Sabtu malam. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013