Denpasar (Antara Bali) - Rektor Universitas Udayana Prof Dr dr I Made Bakta menginginkan 10-15 persen staf dosen menyandang gelar guru besar (profesor) sesuai bidang disiplin ilmu yang ditekuni.

"Untuk itu kami mendorong para dosen senior yang telah memenuhi persyaratan pendidikan S-2 dan S-3 untuk meraih gelar gurubesar," kata Rektor Unud Made Bakta sebelum mengukuhkan lima guru besar di kampus Bukit Jimbaran, 25 km selatan Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, berbagai upaya dan dorongan kepada dosen senior itu diharapkan nantinya bisa membuat Unud memiliki guru besar dalam jumlah yang memadai.

"Dengan pengukuhan lagi lima guru besar kali ini, berarti Unud kini memiliki 151 guru besar, atau sekitar delapan persen dari seluruh staf dosen," ujarnya.

Dalam tahun 2010 ini diharapkan ada penambahan sedikitnya sembilan guru besar sehingga totalnya akan menjadi 160 orang.

Empat tambahan guru besar surat keputusannya baru saja kami terima dari Departemen Pendidikan nasional dan tambahan gurubesar itu diharapkan segera bisa dikukuhkan.

Tambahan empat guru besar yang SK-nya baru diterima terdiri atas Fakultas Kedokteran dua orang serta Fakultas Hukum dan Fakultas Peternakan masing-masing seorang, jelas Rektor Made Bakta.

Kelima guru besar yang dikukuhkan dalam rapat senat terbuka yang dipimpin Rektor Made Bakta terdiri atas Prof Dr drh I Gusti Ngurah kade Mahardika (ahli virus) dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) serta Prof Sri Maliawan  (ahli bedah syaraf) dan Prof Made Wiryana (ahli anastesi) masing-masing dari Fakultas Kedokteran.

Selain itu juga  Prof I Wayan WIndia (ahli hukum adat) dari Fakultas Hukum) dan  Prof I Made Sukadana (ahli tehnik sipil rumah tahan gempa) dari Fakultas Teknik.

Marhardika yang juga Kepala Laboratorium Biomedik dan Biologi Molekuler Hewan pada Fakultas kedokteran Hewan (FKH) pada pidato pengukuhan gurubesarnya mengangkat tema "Pengembangan virologi Molekuler sebagai basis pengendalian, pencegahan dan pemberantasan penyakit virus zoonosis".

Prof Dr dr Sri Muliawan (Fakultas Kedokteran) dengan pidato pengukuhan berjudul "Perkembangan pelayanan bedah saraf di Bali", Prof Dr I Wayan Windia, SH, MSI (Fakultas Hukum) dengan orasi ilmiah berjudul "Bali Mewacara menuju Bali Santi".

Selain itu juga Prof dr Made Wiryana, SP.An.KIC (Fakultas Kedokteran) dengan judul orasi "Masih merupakan tantangan Global di unit perawatan intensif (ICU)" dan Prof Ir I Made Sukadana (Fakultas Teknik) dengan orasi berjudul "Gagasan Rumah Tahan Gempa dengan Konsep Tri Hita Karana".(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010