Ribuan siswa dan peserta dari unsur TNI, Polri, komunitas dan tokoh masyarakat di Provinsi Bali mengusung Bendera Merah Putih menyemarakkan Kirab Merah Putih untuk menggelorakan semangat nasionalisme dalam memperingati Hari Pahlawan dan Sumpah Pemuda.
"Kirab Merah Putih ini ekspresi semangat nasionalisme yang tak pernah padam, yang terus berkobar untuk Indonesia tercinta, sekaligus semangat kebersamaan dalam keberagaman," kata Penjabat Gubernur Bali SM Mahendra Jaya dalam sambutan di Denpasar, Minggu.
Sambutan Pj Gubernur Bali itu dibacakan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiryanata dalam acara Kirab Merah Putih dengan titik finis (akhir) di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar.
Kirab yang dapat dikatakan mencatatkan sejarah di Provinsi Bali ini mengambil start (awal) di depan GOR Ngurah Rai dan berakhir di Lapangan Puputan Badung, Kota Denpasar dengan membentangkan Bendera Merah Putih ukuran 1.001 meter x 1,01 meter yang berjumlah 1 buah.
Kemudian juga diusung Bendera Merah Putih ukuran 101 meter x 3 meter yang berjumlah 7 buah dan Burung Garuda ukuran 5 x 5 meter serta 5.000 panji-panji dan bendera. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan drumband, kesenian Jegog serta Barong Sai.
Kirab yang melibatkan siswa SMP-SMA dan berbagai komponen bangsa ini diikuti sekitar 10 ribu orang dan diklaim merupakan yang terpanjang pernah dilaksanakan di Bali.
Kirab dilepas Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama bersama anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika.
"Dalam konteks Kirab Merah Putih kali ini, kita bersepakat akan terus menggelorakan semangat kebangsaan dan patriotisme. Kita implementasikan nilai-nilai cinta tanah air, persatuan dan kesatuan, gotong-royong dan semangat kekeluargaan serta nilai-nilai Pancasila," ujar Mahendra Jaya.
Pihaknya berharap dengan suksesnya Kirab Merah Putih ini bisa menginspirasi kebersamaan kita untuk bersama-sama menyukseskan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Penjabat Gubernur Bali mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama ngrombo (bergotong royong) dan sepakat melaksanakan Pemilu dan Pilkada 2024 yang bersih, bebas dari tekanan, polarisasi, dan tidak mencampur-adukkan antara politik dan agama.
Selain itu menempatkan politik dengan benar sehingga pelaksanaan pemilu ini berjalan dalam situasi kondusif.
Sementara itu Ketua Panitia Kirab Merah Putih Gusti Kade Sutawa mengatakan upaya-upaya untuk memperkokoh rasa kebangsaan harus terus digelorakan segenap komponen bangsa. Hal ini menjadi penting dan strategis di tengah perkembangan ipoleksosbudhankam yang semakin cepat berubah.
Oleh karena itu diperlukan sikap preventif dan antisipatif dalam menghadapi perubahan. Terlebih posisi dan keberadaan Indonesia sangat strategis di tengah perkembangan geopolitik yang cenderung tidak kondusif (perang Rusia-Ukraina belum selesai, ketegangan kawasan Laut Cina Selatan yang masih laten, dan terakhir perang Israel-Hamas).
Demikian pula dengan tahapan pesta demokrasi menuju Pemilu 2024 tengah berlangsung. "Kirab Merah Putih yang diprakarsai oleh Presiden, Kapolri, jajaran TNI, tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya menjadi momentum untuk memberi penguatan terhadap jati diri dan martabat bangsa serta upaya-upaya konkret memperkokoh bangsa dan negara (NKRI)," ujarnya.
Sementara itu Ketua Kirab Merah Putih Harmoni Nusantara Bangkit RA Endang Nanik Purwati mengatakan kirab sudah digelar di sejumlah daerah di Nusantara.
"Sekarang ini kirab yang ke-18 di Bali. Kami berharap dengan kegiatan ini akan memperkuat pemahaman kebangsaan dan NKRI," ujarnya.
Endang berharap dengan melibatkan siswa, anak-anak akan tertanam jiwa kebangsaan, cinta Tanah Air dan Merah Putih untuk membangun bangsa menjadi jaya dan maju.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
"Kirab Merah Putih ini ekspresi semangat nasionalisme yang tak pernah padam, yang terus berkobar untuk Indonesia tercinta, sekaligus semangat kebersamaan dalam keberagaman," kata Penjabat Gubernur Bali SM Mahendra Jaya dalam sambutan di Denpasar, Minggu.
Sambutan Pj Gubernur Bali itu dibacakan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiryanata dalam acara Kirab Merah Putih dengan titik finis (akhir) di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar.
Kirab yang dapat dikatakan mencatatkan sejarah di Provinsi Bali ini mengambil start (awal) di depan GOR Ngurah Rai dan berakhir di Lapangan Puputan Badung, Kota Denpasar dengan membentangkan Bendera Merah Putih ukuran 1.001 meter x 1,01 meter yang berjumlah 1 buah.
Kemudian juga diusung Bendera Merah Putih ukuran 101 meter x 3 meter yang berjumlah 7 buah dan Burung Garuda ukuran 5 x 5 meter serta 5.000 panji-panji dan bendera. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan drumband, kesenian Jegog serta Barong Sai.
Kirab yang melibatkan siswa SMP-SMA dan berbagai komponen bangsa ini diikuti sekitar 10 ribu orang dan diklaim merupakan yang terpanjang pernah dilaksanakan di Bali.
Kirab dilepas Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama bersama anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika.
"Dalam konteks Kirab Merah Putih kali ini, kita bersepakat akan terus menggelorakan semangat kebangsaan dan patriotisme. Kita implementasikan nilai-nilai cinta tanah air, persatuan dan kesatuan, gotong-royong dan semangat kekeluargaan serta nilai-nilai Pancasila," ujar Mahendra Jaya.
Pihaknya berharap dengan suksesnya Kirab Merah Putih ini bisa menginspirasi kebersamaan kita untuk bersama-sama menyukseskan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Penjabat Gubernur Bali mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama ngrombo (bergotong royong) dan sepakat melaksanakan Pemilu dan Pilkada 2024 yang bersih, bebas dari tekanan, polarisasi, dan tidak mencampur-adukkan antara politik dan agama.
Selain itu menempatkan politik dengan benar sehingga pelaksanaan pemilu ini berjalan dalam situasi kondusif.
Sementara itu Ketua Panitia Kirab Merah Putih Gusti Kade Sutawa mengatakan upaya-upaya untuk memperkokoh rasa kebangsaan harus terus digelorakan segenap komponen bangsa. Hal ini menjadi penting dan strategis di tengah perkembangan ipoleksosbudhankam yang semakin cepat berubah.
Oleh karena itu diperlukan sikap preventif dan antisipatif dalam menghadapi perubahan. Terlebih posisi dan keberadaan Indonesia sangat strategis di tengah perkembangan geopolitik yang cenderung tidak kondusif (perang Rusia-Ukraina belum selesai, ketegangan kawasan Laut Cina Selatan yang masih laten, dan terakhir perang Israel-Hamas).
Demikian pula dengan tahapan pesta demokrasi menuju Pemilu 2024 tengah berlangsung. "Kirab Merah Putih yang diprakarsai oleh Presiden, Kapolri, jajaran TNI, tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya menjadi momentum untuk memberi penguatan terhadap jati diri dan martabat bangsa serta upaya-upaya konkret memperkokoh bangsa dan negara (NKRI)," ujarnya.
Sementara itu Ketua Kirab Merah Putih Harmoni Nusantara Bangkit RA Endang Nanik Purwati mengatakan kirab sudah digelar di sejumlah daerah di Nusantara.
"Sekarang ini kirab yang ke-18 di Bali. Kami berharap dengan kegiatan ini akan memperkuat pemahaman kebangsaan dan NKRI," ujarnya.
Endang berharap dengan melibatkan siswa, anak-anak akan tertanam jiwa kebangsaan, cinta Tanah Air dan Merah Putih untuk membangun bangsa menjadi jaya dan maju.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023