Penyeberangan perbatasan Rafah akan dibuka pada Rabu agar warga Palestina yang terluka dapat dirawat di rumah sakit Mesir.

Direktur media perbatasan Rafah, Wael Abu Mohsen, kepada Anadolu membenarkan bahwa penyeberangan tersebut akan dibuka.

Sementara itu Gubernur Sinai Utara Mesir Mohamed Shosha melalui pernyataan yang disiarkan stasiun TV Mesir juga mengkonfirmasi hal serupa.

Dalam pernyataan sebelumnya, Mohamed menyatakan bahwa Provinsi Sinai Utara siap menerima warga Palestina yang terluka segera setelah perbatasan dibuka.

Penyeberangan perbatasan Rafah ditutup sejak pertempuran di Jalur Gaza meletus pada 7 Oktober dan sebagian area dibuka selama beberapa hari untuk pendistribusian bantuan yang dibatasi.

Wael mencatat bahwa sejauh ini 196 truk bantuan telah menyeberang ke Gaza sejak 7 Oktober.

Tentara Israel memperluas serangan udara dan darat mereka di Jalur Gaza, yang terus dibombardir oleh Israel setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan serangan mendadak pada 7 Oktober.

Hingga kini lebih dari 10.000 orang, termasuk 8.525 warga Palestina dan 1.538 orang Israel, tewas dalam konflik Palestina-Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak banyaknya seruan gencatan senjata dalam konflik tersebut. Menurutnya, gencatan senjata sama dengan “menyerah” kepada Hamas.

Sumber: Anadolu



Baca juga: Rusia heran Dewan Keamanan PBB tidak mendukung gencatan senjata di Gaza

Baca juga: UNICEF sebut Gaza sudah berubah jadi kuburan anak-anak

Baca juga: Otoritas Palestina tidak ingin memerintah Gaza tanpa solusi untuk Tepi Barat

Baca juga: Erdogan: Serangan Israel di Gaza berubah jadi pembataian

Baca juga: Sekjen PBB serukan gencatan senjata kemanusiaan untuk bantuan ke Gaza

Baca juga: Presiden Jokowi ajak Arab Saudi hentikan konflik di Gaza

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023