Tumpek Kandang adalah salah satu hari suci umat Hindu di Bali yang jatuh setiap 210 hari atau enam bulan sekali untuk memuliakan satwa.

Upacara itu dilaksanakan sebagai wujud syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan manifestasinya sebagai Sang Hyang Siwa Pasupati atau Sang Hyang Rare Angon yang memberi keselamatan dan kesehatan kepada hewan.

Sebagai lembaga edukasi dan konservasi satwa, Taman Safari Bali juga melaksanakan upacara Tumpek Kandang atau disebut juga Tumpek Uye.

Sejumlah satwa juga dihadirkan dalam upacara yang diadakan di Banyan Court Taman Safari Bali, Sabtu (21/10) di antaranya gajah, kambing, hyena, orang utan, sapi, kuda poni, iguana, ular piton dan burung.

Mereka dikawal petugas yang mengikuti rangkaian upacara termasuk melakukan persembahyangan yang dipimpin pemuka agama Hindu.

Beberapa wisatawan asing yang saat itu berkunjung di Taman Safari Bali juga ikut berdoa untuk keselamatan seraya bersyukur atas kesehatan para satwa di hari spesial mereka.

Pemuka agama Hindu kemudian memercikkan tirta suci kepada para satwa yang dihadirkan dalam upacara itu yang bermakna penyucian Tumpek Kandang.

Humas Taman Safari Bali Bintang Anggara menjelaskan selain sebagai tempat hiburan, Taman Safari Bali juga berperan dalam upaya pelestarian dan perlindungan satwa. 

Setiap Tumpek Kandang, Taman Safari Bali tak lupa melaksanakan hari suci itu sekaligus mencerminkan komitmen dalam menjaga kelestarian alam dan satwa yang menjadi koleksi Taman Safari Bali.

"Dengan persembahyangan ini, kami berdoa agar semua makhluk yang ada di Taman Safari Bali dapat menikmati kehidupan yang sehat, sejahtera, dan berkembang biak dengan baik," kata Bintang.

Taman Safari Bali berdiri sejak 2007 di Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali yang dihuni oleh lebih dari 100 spesies dan lebih dari 1.000 satwa.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023