Gianyar (Antara Bali) - Banyaknya kasus pencurian disertai tindak kekerasan (curas) maupun perampokan yang menimpa wisatawan yang menginap di sebuah vila di sejumlah tempat di Bali, akibat minimnya tenaga pengamanan.

Kapolda Bali, Irjen Pol Drs Arif Wachyunadi mengatakan hal itu seusai bertindak sebagai irup pada HUT ke-32 Satuan Pengamanan (Satpam) yang dipusatkan di Lapangan Astina Gianyar, Kamis.

Ia mengatakan, untuk menjaga keamanan para wisatawan yang menginap di vila, diharapkan pemilik sarana akomodasi itu dapat menyediakan tenaga pengaman atau petugas satpam. Upaya itu diharapkan mampu menjamin keamanan wisatawan.

Kapolda Irjen Arif Wachyunadi menambahkan,, selama ini pmilik vila jarang menyediakan tenaga pengamanan sehingga para pelaku kejahatan dengan mudah beraksi.

"Lebih-lebih vila itu biasanya ada ditempat sepi. Untuk memberikan rasa aman bagi wisatawan, sebaiknya pemilik vila menyediakan datpam," harap Kapolda Irjen Arif Wachyunadi.

Di Bali hingga kini ada sekitar 8.000 orang Satpam yang sudah mendapat pelatihan tentang pengamanan dan mendapatkan sertifikat. "Setiap anggota Satpam diharapkan mampu melakukan tindakan penegakan hukum, terbatas pada profesionalisme dan proporsional, dengan tetap mengutamakan aspek legalitas dan perlindungan HAM, guna menghindari tindakan yang kontra produktif," tegasnya. (*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013