Pemerintah Provinsi Bali menyasar sekitar 2.000 hektare lahan di kawasan pesisir Kabupaten Buleleng untuk ditanami bibit mangrove untuk menjaga kelestarian ekosistem laut.

“Di Buleleng Barat dan kawasan Celukan Bawang ke wilayah barat itu karena potensi yang banyak,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bali I Made Teja di Denpasar, Jumat.

Untuk merealisasikan penanaman mangrove itu, pihaknya berkolaborasi dengan TNI/Polri serta menggandeng korporasi melalui program tanggung jawab sosial (CSR).

“Sesuai arahan Pj Gubernur, bersama TNI/Polri kami bergerak ke wilayah Buleleng jadi dalam waktu Oktober-November,” imbuhnya.

Baca juga: Pelindo Bali tanam 6.000 mangrove di Taman Hutan Raya

Untuk tahap awal penanaman mangrove di Buleleng akan dilakukan secara bertahap yakni dua hektare.

Sebelum menanam bibit mangrove, pihaknya perlu mendata jenis bakau yang cocok tumbuh di kawasan pesisir Buleleng bagian barat.

Sedangkan wilayah lain yang merupakan kawasan mangrove di antaranya Jembrana dan di Nusa Penida, kata dia, perkembangan tanaman bakau itu sudah semakin subur.

“Kami cek dulu, apa yang cocok tumbuh di sana (Buleleng), kemudian jenis seperti apa, kemudian penyebabnya kalau ada rusak, apa yang harus kami kaji dulu,” katanya.

Penanaman mangrove perlu teknik khusus di antaranya menggunakan jarak penanaman antara satu mangrove dengan lainnya yakni sekitar 1-2 meter menggunakan rumpon yang terbuat dari bambu.

Baca juga: UMKM di Bali olah sampah mangrove jadi produk kerajinan

Ada pun fungsi bambu itu agar tanaman kuat menahan arus laut dengan ukuran ideal 1X2 meter.

Ia pun mengharapkan masyarakat juga ikut menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah karena sampah plastik yang terlanjur ikut dari sungai ke muara laut, akan mempengaruhi kehidupan mangrove.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali pada 2021, luas ekosistem mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Denpasar merupakan yang terbesar di Bali mencapai 1.373,5 hektare dari total luas mangrove di Bali mencapai 1.894 hektare.


 


 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023