Los Angeles (Antara Bali) - Film horor "Texas Chainsaw 3D" melampaui para pesaingnya dan meraih box office pekan ini dengan meraup pendapatan sebesar 23 juta dolar AS dari penjualan tiket di bioskop Amerika Serikat dan Kanada.
Karya itu menghidupkan kembali film waralaba horor yang dimulai empat dasawarsa lalu. Film pertama serial itu dibuat pada 1974 berkisah tentang pembunuh berantai bernama Leatherface. Produksi baru tersebut melanjutkan film pertamanya, setelah seorang wanita mewarisi rumah keluarga itu.
Kisah horor itu mengungguli film Quentin Tarantino "Django Unchained" yang berada di tempat kedua pada Jumat hingga Minggu dengan pendapatan 20 juta dolar AS dan "The Hobbit: An Unexpected Journey" meraih pendapatan 17,5 juta dolar AS berada di posisi tiga menurut perkiraan studio.
Lions Gate Entertainment meluncurkan "Texas Chainsaw", The Weinstein Co mendistribusikan "Django Unchained" dan "The Hobbit" diluncurkan oleh Warner Bros, sebuah unit dari Time Warner Inc. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Karya itu menghidupkan kembali film waralaba horor yang dimulai empat dasawarsa lalu. Film pertama serial itu dibuat pada 1974 berkisah tentang pembunuh berantai bernama Leatherface. Produksi baru tersebut melanjutkan film pertamanya, setelah seorang wanita mewarisi rumah keluarga itu.
Kisah horor itu mengungguli film Quentin Tarantino "Django Unchained" yang berada di tempat kedua pada Jumat hingga Minggu dengan pendapatan 20 juta dolar AS dan "The Hobbit: An Unexpected Journey" meraih pendapatan 17,5 juta dolar AS berada di posisi tiga menurut perkiraan studio.
Lions Gate Entertainment meluncurkan "Texas Chainsaw", The Weinstein Co mendistribusikan "Django Unchained" dan "The Hobbit" diluncurkan oleh Warner Bros, sebuah unit dari Time Warner Inc. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013