Yogyakarta (Antara Bali) - Tim dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta bekerja sama dengan peneliti Belanda melakukan kajian bidang pendidikan seni musik.
"Penelitian itu bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran seni musik yang tepat untuk sekolah umum di Indonesia," kata Kun Setyaning Astuti dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kamis.
Menurut dia, penelitian tentang pembelajaran seni musik itu dilatarbelakangi oleh permasalahan sikap pasif peserta didik Indonesia dan hal itu tidak terjadi di negara-negara maju termasuk Belanda.
"Pada umumnya di negara-negara maju durasi waktu pembelajaran untuk setiap mata pelajaran relatif lebih lama, kurang lebih dua jam, baik pada tingkat sekolah dasar maupun perguruan tinggi," katanya.
Ia mengatakan proses pembelajaran di negara-negara maju mengkondisikan peserta didik untuk melakukan eksplorasi, diskusi, dan presentasi karya, baik secara individu maupun kelompok.
"Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik merupakan aktivitas yang menarik dan aktual sehingga peserta didik merasakan kebermaknaannya secara langsung," kata peneliti itu.
Oleh karena itu, menurut dia, perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan prestasi hasil belajar peserta didik, yang terdiri atas apresiasi, kreasi, dan ekspresi seni musik. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Penelitian itu bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran seni musik yang tepat untuk sekolah umum di Indonesia," kata Kun Setyaning Astuti dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kamis.
Menurut dia, penelitian tentang pembelajaran seni musik itu dilatarbelakangi oleh permasalahan sikap pasif peserta didik Indonesia dan hal itu tidak terjadi di negara-negara maju termasuk Belanda.
"Pada umumnya di negara-negara maju durasi waktu pembelajaran untuk setiap mata pelajaran relatif lebih lama, kurang lebih dua jam, baik pada tingkat sekolah dasar maupun perguruan tinggi," katanya.
Ia mengatakan proses pembelajaran di negara-negara maju mengkondisikan peserta didik untuk melakukan eksplorasi, diskusi, dan presentasi karya, baik secara individu maupun kelompok.
"Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik merupakan aktivitas yang menarik dan aktual sehingga peserta didik merasakan kebermaknaannya secara langsung," kata peneliti itu.
Oleh karena itu, menurut dia, perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas, dan prestasi hasil belajar peserta didik, yang terdiri atas apresiasi, kreasi, dan ekspresi seni musik. (*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013